Masyarakat Kota Solok kaget dengan makin banyaknya pengemis yang masuk ke daerahnya secara bergerombol.
Pengemis dari berbagai tingkat usia, mulai anak-anak hingga usia lanjut itu, diduga berasal dari Kabupaten Muaro Bungo, Provinsi Jambi.
Pantauan Haluan di pasar Solok, Minggu (17/6) sekitar pukul 10.00 WIB, terlihat, para pengemis itu sudah mulai masuk pasar Solok dengan tujuan meminta belas kasihan para pedagang maupun masyarakat yang dijumpainya. Dengan bermodalkan ember kecil dan anak yang digendongnya, pengemis itu terus bergerak mengitari pasar Solok.
Banyak pedagang dan masyarakat yang kaget bahkan tertarik untuk memperhatikan lebih lanjut kehadiran mereka. Karena pakaian para pengemis itu tidak seperti pengemis yang biasa mencari nafkah di Kota Solok. Pakaiannya lusuh dan kumal. Rambut tidak teratur. Dan jika berpapasan dengan mereka, tercium aroma bau tak sedap. Masyarakat menduga, para pengemis itu berasal dari suku anak dalam (kubu).
Pengemis itu tak hanya kaum perempuan, tapi juga laki-laki. Mereka datang secara berkelompok. Bahkan diantara mereka ada yang tengah hamil muda. Sedangkan anak-anak yang dibawa tampak tidak berpakaian sehelai benangpun. Para pengemis itu berkeliaran dari pintu-ke pintu kios pedagang. Selain di dalam pasar Solok, juga ada yang di terminal dan jalan-jalan utama.
“Dilihat dari penampilannya, kami menduga mereka yang datang ke pasar Solok itu berasal dari suku anak dalam. Kemudian masuk ke Kota Solok merupakan kiriman dari daerah Muaro Bungo karena kehidupan di kabupaten tetangga itu sudah terdesak dan menjadi permasalahan sosial,” jelas Amnasmen, Ketua KPUD Kota Solok
“Di Kota Solok memang banyak juga pengemis yang mencari nafkah. Namun corak dan penampilannya tidak seperti itu. Pakaiannya masih lebih bagus. Bahkan ditinjau dari segi agama Islam, mereka cukup sopan dan selalu mengucapkan salam terlebih dahulu. Tapi kalau yang berasal dari Muaro Bungo itu tak satupun yang mengucapkan salam. Mereka hanya menyodorkan ember kecil saja,” jelas Amnasmen.
Ketika ditanya asal daerah, mereka memang mengaku dari Jambi. Jumlahnya yang datang ke Kota Solok mencapai 70 orang.
Mereka kabarnya menetap di kawasan Simpang Rumbio. Namun persisnya di tempat siapa, juga tak ada yang tahu.
Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja Kota Solok Edi Candra, SH yang dihubungi Haluan Minggu (17/6) sore (17/6) mengaku telah mendapat informasi dari masyarakat terkait adanya pengemis dari luar daerah yang masuk ke Kota Solok dengan jumlah yang cukup banyak secara serempak.
“Kita di Kota Solok memang sering mendapat kiriman dari luar daerah. Tak hanya pengemis, tapi juga orang gila.
Namun khusus pengemis dengan jumlah banyak, baru kali ini ditemui. Kita akan segera berkoordinasi dengan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) untuk memulangkan mereka kembali ke daerah asalnya,” tegasnya. (h/alf)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar