Tindakan penjambret di Kota Padang yang makin meresahkan hingga menewaskan seorang korban serta juga korban kritis, membuat Walikota Padang Fauzi Bahar, murka. Ia minta kepada jajaran kepolisian agar menindak tegas, jika perlu tembak di tempat pelaku jambret yang kedapatan sedang melakukan aksinya.
“Pistol polisi, jangan dijadikan sebagai pajangan, dan untuk gaya di pinggang saja. Polisi sebagai pelayan dan pelindung masyarakat, harus secara cepat bertindak menangani banyaknya penjambret yang berkeliaran di Kota Padang saat ini. Apabila diperlukan, penjambret harus di tembak di tempat,” tegas Fauzi Bahar, Selasa (7/8).
Saat ditanyakan, tindakan penembakan itu terkait dengan pelanggaran hak asasi manusia (HAM), ia mengatakan, penjambret yang melakukan aksi kepada korbannya dengan sadis itu jelas sudah pelanggaran HAM.
“Siapa bilang menembak penjahat melanggar HAM. Jangan pikirkan pelanggaran HAM, kalau itu yang dipikirkan, peraturan tidak akan jalan. Bukankah penjambret telah melanggar HAM terlebih dahulu,” ujarnya dengan nada tinggi.
Ia menyarankan, agar komplotan dan jaringan penjambret keluar dari sarangnya, harus dipancing. Harus dibuat komunitas dengan membawa barang berharga. Saat membawa barang berharga, maka penjambret otomatis terpancing. Setelah terlihat aksi penjambret, baru dilakukan penggrebekan.
“Harus dibuat inisiatif untuk memancing para penjambret. Agar para penjambret mendapat efek jera, dan tidak melakukan aksi lagi,” katanya.
Ia berharap, menjelang Lebaran ini, pos ronda/siskamling diaktifkan kembali dan kepolisian terus meningkatkan pengawasan, khususnya pada kawasan-kawasan yang ramai.
Beraksi Lagi
Sementara, Rabu (8/8) dua kawanan jambret beraksi kembali menyikat tas berwarna cokelat milik korban yang tergantung di gantungan sepeda motor korban.
Peristiwa itu terjadi di depan Kantor KPPN Jalan Jati Kota Padang, sekitar pukul 13.30 WIB. Korban bernama Titik Ratna Sari (25), warga Jalan Sawahlunto Kecamatan Nanggalo Padang sehari-harinya PNS di Kabupaten Sijunjung
Pengakuan korban kepada petugas SPKT Polresta Padang, saat itu ia keluar dari RSUP M. Djamil Padang dengan mengendarai sepeda motor hendak menuju ke rumahnya di kawasan Siteba. Tiba-tiba datang dari arah belakang dua pria dengan mengendarai sepeda motor Yamaha Jupiter langsung menyambar tas jinjing miliknya yang digantungkan di stang sepeda motornya.
“Saya menduga dua pria itu membuntuti saya dari belakang. sampai di lokasi kejadian pria itu langsung menyambar tas saya. Beruntung saya, bisa mengimbangi sepeda motor yang saya kendarai,” kata Ratna.
Setelah mendapatkan tas korban pelaku langsung melarikan diri ke arah Jalan Mangunsakoro. Akibat kejadian tersebut korban menderita kerugian sekitar Rp1 juta.
Kanit I SPKT Polresta Padang Ipda tarmizi mengatakan, pihaknya sudah menerima laporan korban dan akan diserahkan ke Satuan Reskrim untuk ditindaklanjuti. “Kami telah menerima laporan korban, saat ini semua jajaran monitor yang telah mengetahui informasi tersebut tengah memburu pelaku. Sebab, ciri-ciri pelaku telah dikantongi petugas,” ungkapnya.
sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar