Jembatan darurat Sungai Betung, yang dibangun atas kerjasama beberapa perusahaan di Dharmasraya dengan Denzipur II Payakumbuh yang baru saja siap dan dapat digunakan, saat ini rusak.
Jembatan tersebut tidak kini dapat lagi dilalui truk bertonase berat. Akibatnya kemacetan hebat di jalan nasional tersebut terjadi lagi. Sampai Selasa (27/11) sore sekitar pukul 16.30 WIB, jalur Lintas Sumatera itu dari arah Jambi macet sepanjang enam kilo meter atau hingga simpang tugu Sungai Rumbai. Dan untuk arah dari Kiliran Jao, kemacetan terjadi hingga simpang Abai Siat, dengan panjang sekitar empat kilo meter.
Kerusakan jembatan rangka baja yang mampu menampung truk muatan berat tersebut dikarenakan longsornya timbunan jalan di pangkal jembatan. Karenanya jembatan tersebut tidak dapat lagi dilewati kendaraan. Sedangkan kemacetan terjadi akibat tidak tertibnya pengemudi. Terlihat mobil ngetem hingga tiga lapis di sepanjang kemacetan tersebut.
Sebahagian kendaraan kecil lalu mencoba menggunakan jalan alternatif yakni ke Koto Besar dan Ampalu yang selisih jaraknya puluhan kilo meter lebih jauh dibanding rute normal.
Salah seorang masyarakat Koto Baru, Indra Bhakti (39), kepada Haluan mengatakan, kemacetan yang disebabkan terbannya timbunan jalan tersebut telah berlangsung sejak Senin (26/11) sore. “Tadi malam saya lihat para sopir terpaksa tidur di mobilnya menunggu perbaikan timbunan tersebut. Di sini memang sudah langganan kemacetan Pak. Bukan sekali dua kali. Ada-ada saja penyebab kemacetan itu. Saya harap instansi terkait yang berwenang bisa secepatnya mengambil kebijakan agar peristiwa seperti ini tidak terulang kembali,” ungkapnya penuh harap.
Marsadin, salah seorang sopir juga mengeluhkan kemacetan di daerah Dharmasraya ini. “Saya terjebak. Mau maju tidak bisa. Mundur pun macet. Seharusnya ada rambu-rambu sebelum kami terlanjur tiba di daerah ini, agar kami bisa menempuh jalan lain. Belasan juta kerugian saya tanggung, karena semua sayuran ini tidak layak lagi untuk dijual,” keluh Marsadin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar