Hanya berjarak 28 hari, banjir kembali melanda Solok Selatan. Satu unit rumah dan 2 dam pengontrol roboh. Sejumlah badan jalan ambruk.
Hujan lebat melanda sebagian wilayah Kabupaten Solok Selatan, Selasa (27/11) mengakibatkan satu unit rumah permanen milik Rusdianto (46) roboh dan hanyut terbawa arus sungai Batang Cangkar, Kecamatan Sungai Pagu. Dua dam pengontrol juga roboh dan jalan ambruk sepanjang 10 meter.
Banjir disebabkan meluapnya sungai Batang Lolo, Batang Lipotu, dan Batang Cangkar sekitar pukul 15.00 WIB. Curah hujan di permukiman warga berintensitas sedang, namun di hulu sungai sangat lebat. Akibatnya, beberapa aliran sungai itu meluap.
Batang Lolo meluap ke Batang Lipotu di hulu sungai, sehingga debit air tidak tertampung oleh kondisi Batang Lipotu yang sempit dan dangkal. Air meluap ke rumah warga hingga lutut orang dewasa. “Checkdam Batang Lolo roboh sepanjang 3 meter, nampaknya pemasangannya tidak kuat,” kata Linda, warga setempat.
Di Lipotu, dam pengontrol atau biasa juga disebut checkdam roboh sepanjang 6 meter yang berlokasi di jembatan Lipotu. Checkdam ini baru dibangun melalui proyek di Bidang Pengairan Dinas PU Solsel dan masih masa pemeliharaan.
Di Jorong Sungai Cangkar, ada rumah warga yang roboh karena sebagian badan rumah dihanyutkan oleh aliran Sungai Batang Cangkar. Tidak ada korban jiwa dalam musibah itu, namun sebagian besar perabot rumah tangga ikut terseret aliran sungai. Kini, Rusdianto dengan empat orang anggota keluarganya diungsikan di rumah tetangga.
Banjir juga menyebabkan ambruknya badan jalan di perbatasan Jorong Mudiak Laweh dengan Jorong Laweh sepanjang 10 meter. Menurut analisis sementara dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Solsel, seluruh kerugian banjir berkisar Rp300 juta.
“Kita belum hitung dengan angka pasti, namun diperkirakan kerugian akibat bencana alam ini sekitar Rp300 juta dengan beberapa titik kerusakan, checkdam di Batang Lolo, checkdam di Jembatan Lipotu, jalan roboh di Laweh, dan rumah warga yang roboh-hanyut di Sungai Cangkar,” kata Kasi Kedaruratan BPBD Solsel Delwison.
Untuk banjir di Jorong Lolo, pernah terjadi pada 2005 karena Batang Lipotu dangkal dan dibutuhkan normalisasi sungai. “Di nagari ini bukan banjir musiman, jarak kejadian sudah lama, kita analisis dulu, apakah sungai yang dangkal atau badan sungai yang sempit, atau kedua-duanya,” ujarnya.
Menurut Wali Nagari Pasir Talang Barat Perijon Eka Putra, banjir terjadi karena tingginya curah hujan di hulu sungai. Sementara aliran sungai sempit dan banyak yang dangkal. Untuk rumah Rusdianto, lokasi rumahnya di tepi sungai, sementara tebing penahan terus dihantam aliran sungai yang sudah beralih. Sehingga tidak disangka-sangka rumahnya roboh dan dibawa aliran sungai.
Mendengar kejadian yang melanda dua nagari di Kecamatan Sungai Pagu, Bupati Solok Selatan langsung turun ke lapangan. Ia berkeliling di lokasi banjir untuk melihat langsung kondisi warga dan pemukimannya. Bupati Solsel sempat mengimami Shalat Magrib di lokasi bencana, di Masjid Almukhlisin Jorong Mudiak Laweh.
“Masyarakat diimbau untuk lebih waspada, terutama yang bermukim di titik-titik rawan bencana, seperti bencana banjir, longsor, dan yang bermukim dekat di tepi sungai, karena curah hujan yang tinggi sering melanda Solok Selatan,” ujar Bupati Solsel Muzni Zakaria.
Atas nama Pemerintah daerah, Bupati Solok Selatan berpesan agar masyarakat yang terkena bencana alam, dapat bersabar.
Bantuan sembako langsung diturunkan oleh dinas terkait. Ada 550 paket sembako yang dibagikan kepada masyarakat yang terkena bencana. Untuk kerusakan infrastruktur, seperti checkdam, maka akan ditindaklanjuti oleh pemerintah daerah melalui dinas terkait. Apalagi, checkdam dari proyek Bidang Pengairan Dinas PU Solsel yang sudah roboh dalam masih pemeliharaan. “Kami akan teliti dulu, siapa rekanan yang mengerjakan proyek ini,” kata Kabid Program, Peralatan dan Labor Dinas PU Solsel Burahman.
Tanggal 31 Oktober lalu, banjir besar juga melanda Solok Selatan. Ratusan rumah terendam, sawah-sawah terancam gagal panen, dan ribuan jiwa masyarakat diungsikan.
Banjir terjadi juga akibat hujan lebat hampir merata di seluruh kecamatan di Kabupaten Solok Selatan. Air meluap dari tiga aliran sungai besar di Kecamatan Sungai Pagu dan Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh (KPGD), yaitu aliran Sungai Batang Lolo, Batang Suliti, dan Batang Bangko.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar