Pebulutangkis Indonesia, Tommy Sugiarto, mengembalikan bola pebulutangkis Hong Kong, Yun Hu, di putaran ketiga kejuaraan dunia bulutangkis di Copenhagen, Denmark, Kamis (28/8).
Wakil Indonesia pertama yang bermain yaitu pasangan Anggia Shitta Awanda/Della Destiara Haris yang telah mengalahkan pasangan ganda terkuat dunia asal Cina, Bao Yixin/Tan Jinhua di babak sebelumnya. Anggia/Della kalah dari pasangan Cina lainnya, Tian Qing/Zhao Yunlei dengan 12-21 dan 15-21.
Kemudian satu-satunya tunggal putra Indonesia yang turun di Kejuaraan Dunia tahun ini, Tommy Sugiarto berhasil mengalahkan 'pembunuh pemain unggulan' dari Belanda, Eric Pang. Meski keduanya sama-sama memiliki tipe bermain rally, Tommy lebih tenang dan dapat memenangkan pertandingan dengan 22-20 dan 21-19.
Di babak semifinal, Tommy akan melawan pemain Cina berperingkat 2 dunia, Chen Long untuk memperebutkan tempat ke final. Sedangkan di babak semifinal lainnya, pemain nomor 1 dunia asal Malaysia, Lee Chong Wei akan melawan pemain tuan rumah, Victor Axelsen.
Kemenangan ini tidak diikuti pasangan ganda putri andalan Indonesia, Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari yang gagal membendung kekuatan pasangan Jepang, Reika Kakiwa/Miyuki Maeda dengan 19-21 dan 13-21. Kekalahan juga dialami pasangan ganda putra Angga Pratama, Ryan Agung Saputra yang dikalahkan pasangan Korea Selatan, Kim Ki Jung/Kim Sa Rang, 14-21 dan 13-21.
Kekalahan terakhir terjadi pada wakil terakhir Indonesia yaitu Praveen Jordan/Debby Susanto yang dimainkan di partai terakhir melawan pasangan ganda campuran andalan tuan rumah yaitu Joachim Fischer Nielsen/Christinna Pedersen.
Pada awal-awal gim pertama, Praveen/Debby belum menemukan permainan terbaiknya. Pasangan baru Pelatnas ini malah kerap melakukan kesalahan sendiri dan terus tertekan oleh serangan-serangan Fischer/Pedersen. Praveen/Debby kalah 12-21 di gim pertama.
Pada gim kedua, Praveen/Debby meminimalisasi kesalahan dan memperbaiki pola serangannya. Meski tertinggal cukup jauh dalam perolehan poin, secara perlahan Praveen/Debby berhasil menyamakan skor dengan 18-18.
Fischer/Pedersen meraih match point terlebih dahulu dengan 19-20, namun Praveen/Debby berhasil memaksakan deuce, 20-20 dan merebut gim kedua dengan 22-20. Pertandingan pun berjalan dengan rubber game.
Pada gim ketiga, saling menyusul poin terjadi antar kedua pasangan. Fischer/Pedersen unggul 8-11 pada paruh gim yang menentukan ini. Namun Praveen/Debby sempat menyamakan poin dan bahkan berbalik unggul menjadi 16-14.
Pengalaman Fischer/Pedersen yang jauh lebih banyak dari pasangan muda Indonesia ini membuatnya lebih tenang dalam mencuri poin dan kemudian memenangkan pertandingan dengan 18-21. Rekor pertemuan pun menjadi 0-3 dengan semua kemenangan di tangan pasangan Denmark.
r