Sabrina AsrilSatu unit angkutan umum D02 (Ciputat-Pondok Labu) jadi barang bukti dalam kasus pemerkosaan. Pemerkosaan terhadap RS (27) diduga dilakukan di dalam mobil itu.
JAKARTA, KOMPAS.com - Mobil angkutan umum D02 jurusan Ciputat-Pondok Labu bernomor polisi B 8369 CN tampak mencolok di antara belasan mobil lainnya yang terparkir di halaman Polres Jakarta Selatan, Rabu (14/9/2011). Pasalnya, mobil angkutan umum itu tampak tidak seperti angkutan biasanya.
Mobil itu didandani sedemikian rupa layaknya mobil balap dengan stiker-stiker berwarna cerah menempel di beberapa bagian luar dan dalamnya. Menurut Wakil Kasat Lantas Polres Jakarta Selatan, Komisaris Sungkono, mobil itu disita polisi dari pengemudinya pada Selasa (13/9/2011) malam.
Pengemudi angkutan itu adalah Yd. Ia ditangkap polisi lantaran terlibat dalam kasus pemerkosaan terhadap seorang karyawati, RS (27), pada 1 September 2011 lalu. Diduga, RS diperkosa bergilir oleh Yd dan tiga orang teman Yd lainnya di dalam angkot tersebut.
Sekilas, angkutan umum itu memang tampak biasa. Kesan cerah dan menarik memang tersirat dari mobil yang terlihat rajin dirawat pemiliknya. Namun, saat Kompas.com mencermatinya, ornamen-ornamen di dalam angkutan itu pun sangat "unik".
Beberapa stiker menempel di dashboard mobil. Tulisannya pun nyeleneh di antaranya stiker yang bertuliskan "KPK: Komplotan Penjahat Kelamin", "18+: For Adult Only", dan "Janda 1/3 dis". Selain itu, masih ada pula stiker-stiker lain bertuliskan kata-kata dan gambar khusus dewasa terpampang dengan jelas di dinding dan badan luar angkot tersebut.
Pelaku pun memasang stereo besar di dalam mobil tersebut. Dikatakan Sungkono, stereo itu dimanfaatkan pelaku untuk menutupi suara berontakan korban saat diperkosa bergilir di dalam angkot.
"Sengaja mereka setel musik," ucap Sungkono. Fakta ini diperolehnya dari pengakuan pelaku yang ditangkap polisi lalu lintas Polres Jakarta Selatan pada Selasa, saat berhenti di lampu merah Lebak Bulus.
Dengan banyaknya atribut dewasa di mobil itu, Sungkono tidak membantah mobil itu kemungkinan besar pernah digunakan untuk upaya pemerkosaan lain, selain RS.
"Mungkin saja ada lebih dari satu, selain ini. Tapi penyidikan sudah kami serahkan ke pihak serse," ungkapnya.
Ia mengimbau agar seluruh warga Jakarta berhati-hati saat menaiki angkutan umum. "Kami mengimbau warga untuk lebih berhati-hati terutama bagi perempuan yang pulang malam sendiri," ujar Sungkono.
Jika menggunakan angkutan umum, warga diminta untuk lebih memperhatikan ciri-ciri kendaraan yang dinaiki, termasuk plat nomor angkutan umum. "Jika mencurigakan, langsung putuskan untuk turun secepatnya. Lebih baik kalau jangan berpergian seorang diri," tuturnya.
TERKAIT:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar