LONDON, KOMPAS.com - Perdagangan berjangka emas anjlok seiring dengan rencana dukungan finansial China untuk membantu krisis utang Eropa. Situasi ini akan menurunkan permintaan logam mulia.
Menurut majalah Caijing, Vice Chairman of The National Development and Reform Commission, Zhang Xiaoqiang menyebutkan, China akan membeli sejumlah obligasi dari negara-negara yang terkena krisis. "Eropa sedang berusaha untuk menemukan jalan untuk menangkal krisis," ujar analisis yang berbasis di Chicago, MF Global Holdings Ltd., Tom Pawlicki, seperti yang dikutip Bloomberg, Kamis (15/9/2011).
Menurut Tom, dollar sedang beranjak naik melawan kondisi dari emas. Perdagangan berjangka emas untuk pengantaran Desember jatuh sebesar 3,60 dollar AS atau 0,2 persen, menjadi 1.826,50 dollar AS per troy ounce (setara dengan 31,1 gram) pada pukul 1:59 PM di Comex, New York. Sebelumnya, harga juga jatuh 0,9 persen. Padahal, harga emas sempat menyentuh rekor pada 6 September lalu sebesar 1.923,70 dollar AS.
Kondisi saat ini, Moody's Investors Service telah memotong rating kredit dari Societe Generale SA dan Credit Agricole SA, yang merupakan dua dari tiga bank terbesar berdasarkan aset di Perancis. Di mana kedua bank ini termasuk jajaran bank terbesar yang memberikan pinjaman bagi kreditor Yunani. Terkait dengan kondisi ini, Kanselir Jerman Angela Merkel telah berjanji tidak akan membiarkan Yunani jatuh. Karena sangat besar resikonya bagi negara-negara lain di kawasan Uni Eropa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar