SUMBAWA BARAT--Kamp karyawan milik PT Newmont Sekongkang Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat, dilempari bom Molotov yang diduga dilakukan oleh penyusup sebagai bentuk aksi balasan akibat pembubaran paksa yang dilakukan kepolisian setempat hingga berujung bentrok, Jumat.
Kepolres Sumbawa Barat AKBP Hadi Gunawan, di Sekongkang mengatakan, polisi diterjunkan ke lokasi sekitar pukul 19.30 wita dan mendapati satu ruangan di camp karyawan terbakar dan satu unit mobil perusahaan ikut dirusak.
"Kebakaran cepat bisa kita atasi. Namun kaca depan dan samping sebuah mobil pecah karena dirusak. Polisi mengidentifikasi pelaku ada lima orang. Mereka bagian dari aksi massa yang memblokir jalan tadi. Kami sudah kantongi nama kelimanya dan segera akan dipanggil," katanya.
Ia membantah telah terjadi kepanikan di lokasi kamp dan kantor Newmont. Polisi, kata Hadi Gunawan, kini sepenuhnya telah menguasai keadaan. Sejumlah area camp karyawan sudah diamankan dan kini dijaga ketat. Aksi penyusup dilaporkan masih terus diwaspadai menyusul timbulnya kemarahan warga.
Saat ini, kata Kapolres, polisi menurunkan 191 polisi terdiri dari 150 personil polres Sumbawa Barat dibantu 41 pasukan brimob Polda NTB. Kapolres membantah bahwa polisi telah menentapkan status wilayah kecamatan sekongkang dan lokasi tambang Newmont kini siaga penuh.
Polisi hanya mengatakan, ketidakpuasan warga atas tindakan represif polisi masih ters meluas. Maka itu, polisi tetap disiagakan untuk mencegah terjadinya aksi yang lebih massif. "Kita sudah minta penambahan dua pleton pasukan brimob atau sekitar 70 personel untuk membantu personil yang ada," kata dia.
Sementara itu, kondisi kota Kecamatan Sekongkang sendiri dialaporkan lengang. Dibeberapa tempat, masih terlihat warga berkumpul. Aksi protes dan perlawanan warga dilaporkan terus meluas didua desa tersebut menyusul cideranya dua orang tokoh agama dan masyarakat setempat.
H. Najamuddin Desa dan Rasidin Imam masjid dan tokoh masyarakat Sekongkang Atas terpaksa dirawat di puskesmas Taliwang karena menderita luka dibagian wajah dan kaki ketika benturan antara polisi dan massa meletus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar