Menarik ucapan Wakil Ketua DPRD Padang, Afrizal berkaitan dengan alih fungsi lahan 412 hektare untuk sumber bahan baku PT Semen Padang. Dikatakannya, alih fungsi lahan itu diharapkan memberi kontribusi positif bagi masyarakat sekitar pabrik, maupun pembangunan Kota Padang. Pernyataan itu dimuat Singgalang, kemarin. Pengalihfungsian 412 hektare lahan, yang selama ini sebagai rimba, yang berfungsi menyerap air, dan selanjutnya areal itu jadi sumber bahan baku pabrik semen, jelas punya dampak bagi masyarakat sekitarnya. Meski sebelumnya, dan dianalisa cukup lama oleh banyak kalangan ahli, namun kita juga pantas memikirkan jangan hanya ditilik untungnya saja. Jangan kita sampai terlena dan bangga dengan mensupport maksimal dan positif pengembangan pabrik PT Semen Padang ke depan. Kitapun maklum, PT Semen Padang satu satunya pabrik semen terbesar untuk kawasan Sumatra. Rata rata masyarakat daerah ini merasa bangga dengan keberadaan pabrik PT Semen Padang yang terus berkembang dan merajai pemasaran serta memberi support positif pembangunan yang tengah berlangsung di Indonesia. Namun, dengan kebesaran Semen Padang yang membanggakan tersebut, jangan sampai terjadi ayam mati kelaparan di atas lumbung padi. Itik berenang mati kehausan. Warga yang tinggal di sekitar areal hutan yang akan dialihfungsikan itu jelas kita harapkan tidak menerima anugerah negatif. Bisa saja polusi semen. Bisa saja kebanjiran. Bisa saja areal perkebunan, persawahan dan perladangan mereka terkena dampak negatif. Apalagi waktu olahannya bertahun tahun. Tidak terbayangkan, apa yang akan terjadi atau dampak negatif dirasakan masyarakat setempat bertahun-tahun yang akan datang. Kita, tentu mensupport pengembangan PT Semen Padang. Dengan catatan, tidak ada yang dirugikan. Terutama masyarakat sekitar areal pengembangan pabrik tersebut. Yang jelas, 412 hektare hutan jelas berkurang untuk kawasan kota Padang. Untuk itu, pantas kiranya petinggi Semen Padang juga berusaha menghutankan kembali sekitar 412 hektare tanah gundul di Padang dan sekitarnya. Sebab, pemerintah sejak lama juga terus mensupport rakyat terus menerus menanam pohon. Ada program sejuta pohon. Ada program menanam trembesi yang selalu dibanggakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.Di saat menghutankan kembali tanah yang sudah gundul, pemerintah juga merestui pengalihan fungsi hutan 412 hektare untuk kepentingan pengembangan PT Semen Padang. Program ini berjalan mulus. Tidak ada hambatan yang berarti. Namun, semua kita tentu punya pemikiran jangka panjang berkaitan dengan pengembangan PTSP. Hendaknya juga kita sejalan pemikiran, Semen Padang semakin hebat, rakyat Indarung dan sekitarnya juga semakin meningkat kesejahteraannya. Petani sawah sekitar Indarung pantas semakin moderen mengolah lahan. Jangan semakin lama, semakin marasai. Jangan persawahan di sana sampai tertimbun oleh batu kapur Indarung. Jangan sawah di sana kering kerontang karena hutannya sudah gundul. Jangan ada warga Indarung yang sakit disebabkan menghirup debu semen berkepanjangan. Cukuplah atap rumah saja berwarna kusam karena terus menerus ditimpa serbuk semen diterbangkan angin. Kita mengakui, apa saja yang diusahakan petinggi PT Semen Padang dalam melaksanakan programnya, jelas melalui kajian dan analisa yang mendalam. Namun kita juga mafhum, kehebatan analisa berbagai ahli untuk mengembangkan pabrik semen pasti tidak mampu didalami rakyat awam yang bermukim sekitar pabrik tersebut. Untuk itu, program menentramkan masyarakat sekitar diharapkan saja berjalan mulus berkepanjangan. Jangan sesaat saja. Termasuk rakyat yang akan merasakan akibat pengalihan lahan 412 hektare tersebut. Janganlah berdalih terlalu ringan, yang menyebutkan, cukup banyak bantuan diberikan Semen Padang. Ada program pengembangan usaha kecil. Ada bantuan sosial. Bantuan untuk rumah ibadah dan lainnya. Selagi namanya bantuan, jelas hanya berfungsi mensupport yang sudah ada atau yang sedang dikerjakan. Bahkan lebih dari itu, sudah pantas rasanya PT Semen Padang memberikan bea siswa bagi anak dhuafa yang cerdas melanjutkan pendidikan sampai ke perguruan tinggi. Lebih baik lagi menyekolahkan putra putra terbaik Sumatra Barat ke berbagai perguruan tinggi di berbagai belahan dunia. Kepada Pemko Padang bersama DPRD, jangan hanya berpikiran sesaat berkaitan dengan kontribusi yang akan diperdapat dari PT Semen Padang. Tapi, bagaimana kesejahteraan berkelanjutan berhasil juga diperoleh warga Indarung turun temurun. Jangan terjadi seperti di daerah lain di Indonesia. Banyak dilakukan pengolahan hasil bumi. Tapi rakyat setempat tidak dapat apa apa. Yang muncul konflik berkepanjangan. Posisi rakyat tetap berada pada garis yang lemah. PT Semen Padang harus besar dan terus berkembang dan sejalan dengan kesejahteraan masyarakat sekitar pabrik. (*) |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar