Suasana haru berlinang air mata menandai peringatan dua tahun gempa di monumen gempa, Taman Melati, Jumat (30/9). Sebagian besar warga hadir berpakaian putih-putih. |
Secara bergiliran warga meletakkan karangan bunga dan setangkai bunga ke monumen itu, sebagai tanda mengenang korban gempa sekaligus berdoa di depan monumen tersebut. Peletakan karangan bunga dimulai Wakil Gubernur Muslim Kasim dan dilanjutkan Walikota Fauzi Bahar. Baru diikuti keluarga korban yang bergantian. Masyarakat yang hadir saat itu, seolah-olah dibawa ke masa dua tahun lalu 30 September 2009. Apalagi, setelah menyaksikan pertunjukan teaterikal dari Sekolah Tinggi Seni (STSI) Padang Panjang. Muslim Kasim mengatakan, kerugian akibat gempa Rp6,3 triliun dan 1.159 korban jiwa. Korban luka 3.000 orang. Disebutkan, Pemprov Sumbar ingin masyarakat dijauhkan dari segala macam bencana. “Kita ingin masyarakat hidup harmonis dengan bencana. Bila lalai, maka bencana akan datang. Namun, bila siaga, bencana akan jauh,” ujar Muslim Kasim. Disebutkan, berbagai antisipasi bencana telah dilakukan, seperti pembangunan shelter, baik yang dilakukan pemerintah maupun swadaya masyarakat. Kota Padang pun telah mendapatkan penghargaan terbaik dari pemerintah pusat dalam bidang sosialisasi. Walikota Fauzi Bahar mengatakan, rehab rekon telah dilakukan dalam segala aspek, sehingga kondisi sekarang kondisi masyarakat semakin baik. Peringatan gempa yang dilakukan setiap tahun tersebut, dimaksudkan memotivasi warga kota agar lebih siaga terhadap kemungkinan terjadinya bencana. Akibat gempa, khusus Padang, kerugian sekitar Rp1,1 trilun dengan korban meninggal 383 orang, 2 hilang, 431 luka berat, 771 luka ringan. Kerusakan terbanyak dialami sarana pendidikan dan kesehatan. Rusak berat 1.606 unit, rusak sedang 1.038, rusak ringan 903 unit. Rumah ibadah rusak berat 238 unit, rusak sedang 211 unit, rusak ringan 169 unit. Sedangkan rumah penduduk rusak berat 37.587 unit, rusak sedang 38.485 unit, rusak ringan 40.406 unit. Kantor pemerintahan yang rusak berat 59 unit, rusak sedang 19 unit dan rusak ringan 14 unit. Upaya rehab rekon yang telah dilakukan Pemko Padang, antara lain pembangunan kembali Pasar Raya, bangunan milik masyarakat, sarana pendidikan, sarana kesehatan, sarana ibadah, irigasi, jalan, jembatan dan yang lainnya. Pembangunan hotel berbintang dan melati mencapai 16 unit sebagai upaya menggairahkan iklim dunia pariwisata dan menggenjot pendapatan masyarakat serta mengurangi angka pengangguran. Sarana pendidikan yang sudah dibenahi, 131 unit, SD 113 unit, SLTP 9 unit, SMA 6 unit dan SMK 3 unit. Total dana yang dihabiskan untuk membangun sekolah, Rp133.586.618.155. Sedangkan sekolah yang sedang dan akan dibenahi, 10 unit, SD 7 unit dan SMP 3 unit. Yang belum dibenahi 7 SD. Sebelum peringatan detik-detik peringatan gempa 30 September tersebut, Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Anas Urbaningrum bersama Sekjen Edhi Baskoro Yudhoyono dan Walikota Padang melihat dan menyaksikan monumen gempa tersebut. Anas Urbaningrum mengatakan, gempa bumi dua tahun lalu adalah menjadi duka nasional karena banyak menelan korban jiwa. Dikatakannya, tujuan mengenang peristiwa dua tahun silam bukan berarti melestarikan rasa duka, bukan merawat kesedihan dan bukan belajar jadi manusia cengeng, tapi mari petik dan ambil hikmahnya, agar dapat belajar dari peristiwa tersebut dan dapat menjalankan kehidupan dengan rasa optimis. “Selama saya berada di Padang, pembangunan nampak mengeliat dengan pesatnya, dua tahun silam rumah penduduk banyak yang runtuh, termasuk toko-toko, supermarket dan perkantoran. Sekarang, semua sudah berobah dengan bangunan baru dan juga ketahanan bangunan lebih teruji,” ujar Anas. (*) |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar