KOMPAS/LUCKY PRANSISKAGunung berapi Anak Krakatau yang masih aktif di Selat Sunda. Anak Krakatau muncul sekitar tahun 1927 atau 44 tahun setelah meletusnya Gunung Krakatau (1883). Anak Krakatau muncul dari kawasan kaldera purba yang masih aktif dan tetap bertambah tingginya. Kecepatan pertumbuhan tingginya sekitar 20 inci per bulan. Setiap tahun bertambah tinggi sekitar 20 kaki dan lebih lebar 40 kaki.
JAKARTA, KOMPAS.com — Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Lampung akan kembali menggelar Festival Krakatau untuk yang ke-21 kalinya tahun ini. Penyelenggaraan festival akan dilaksanakan bersamaan dengan acara Tourism Indonesia Mart and Expo (TIME) mulai 12 Oktober 2011.
Festival Krakatau awalnya dilaksanakan setiap 27 Agustus untuk memperingati bencana meletusnya Gunung Krakatau sekaligus mempromosikan budaya, tarian, dan sejarah khas Lampung. Festival ini merupakan program unggulan yang diadakan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Lampung setiap tahunnya.
Staf Dinas Kebudayaan dan Periwisata Provinsi Lampung, Yaman Azis, menjelaskan jadwal kegiatan Festival Krakatau ini. “Festival akan dibuka bersamaan dengan acara TIME 2011 pada 12 Oktober 2011, kemudian pada 13 Oktober 2011 akan ada Parade Budaya Nusantara berupa pawai tarian, karnaval tapis, dan topeng. Pada 15 Oktober 2011 akan diadakan acara Krakatau Night dan Tapis Carnival,” kata Yaman.
Yaman menambahkan, festival ini akan ditutup dengan Tour Krakatau. Para peserta akan diajak mendekat ke Pulau Krakatau dengan kapal feri untuk melihat dari dekat letusan Anak Krakatau. Hanya saja, Tour Krakatau ini akan dilaksanakan jika aktivitas seismik Gunung Anak Krakatau tidak meningkat.
Selain acara utama Festival Krakatau yang telah disebutkan, ada beberapa acara pendukung seperti lomba dan pameran foto, pameran lukisan, festival musik, festival layang-layang, Rally Wisata Motor, Ethnic Graffity Art Contest, Elephant Show, dan juga Lampung Culinary Bazaar.
TERKAIT:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar