akarta - Singgalang Penipuan melalui short messaging service (SMS) semakin marak. Salah satu modus barunya adalah permintaan transfer sejumlah uang ke rekening yang tidak dikenal. Pulsa korban diduga akan tersedot bila membalas SMS ini.
Penipuan modus ini biasanya berawal dari diterimanya SMS yang berisi permintaan untuk mentransfer sejumlah uang ke rekening yang tidak dikenal. Adapun contoh SMS penipuan itu adalah berbunyi sebagai berikut:
“Kirim skrg uangnya ke rk ning ini, bri; 079101000 742508 A/N; ANISA LESTARI”. SMS tersebut dikirim dari nomor 08784239****’.
Seorang karyawan swasta di Jakarta, Bagus, mengaku kehilangan pulsa setelah membalas SMS tersebut. Bagus menerima SMS tersebut 21 September 2011 pukul 14.46 WIB.
Bagus terpancing membalas SMS itu karena dia tidak mengenal rekening dan nomor HP tersebut.
“Karena saya tidak tahu, lalu saya balas ‘Apaan’. Tapi tidak dibalas sama orangnya,” kata Bagus kepada detikcom di Jakarta, Senin (3/10).
Setelah itu, Bagus kemudian mengecek pulsanya. Ternyata pulsanya berkurang usai membalas SMS dari nomor tidak dikenal itu.
“Pulsa saya yang awalnya sekitar Rp 10 ribu, tinggal Rp 800 sekian deh,” ujar Bagus.
Masih penasaran, Bagus kemudian pagi tadi menelepon ke nomor pengirim SMS itu. Namun, nomor telepon pengirim SMS itu ternyata tidak aktif.
“Hanya operator yang jawab kalau nomor yang saya putar salah,” kata Bagus.
Sementara itu, Kepala Satuan Cyber Crime Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, AKBP Wisnu mengatakan pihaknya sudah mengetahui penipuan dengan modus transfer uang.
Namun sayang, tidak ada warga yang mau melapor telah menjadi korban. Padahal laporan ini penting untuk pengembangan penyelidikan polisi.
“Sejauh ini belum ada laporan ke kita mengenai penipuan modus tersebut,” kata Wisnu saat dihubungi secara terpisah.
Pihaknya juga telah mengkonfirmasi modus seperti itu ke sejumlah provider. Provider menegaskan, tidak ada alat untuk menyedot pulsa.
“Saya sudah cek ke provider, tidak ada alat untuk sedot pulsa,” kata Wisnu.
Namun, beberapa SMS premium, dia akui memang dapat menyedot pulsa. Contohnya adalah SMS yang berbunyi ‘Kepada Pelanggan yth, Ambil hadiah TOTAL PULUHAN Juta Anda! Langsung cek di *463*55#. GRATIS GAME HP khusus utk Anda SEPUASNYA! Rp2rb/mg.CS: 021272xxxxx’.
Namun, hal itu dapat terjadi bila pelanggan melakukan registrasi sesuai dengan yang diperintahkan si pengirim SMS.
“Kalau yang bisa itu yang registrasi, yang premium yang pakai reg sekian-sekian, itu ada alat khususnya,” kata dia.
Guna mencegah pengurangan pulsa, Wisnu mengimbau agar pengguna ponsel mengabaikan SMS tersebut. “Itu bisa di-Unreg sekian. Tapi kalau tidak mau berkurang, ya abaikan saja,” kata dia.
Ia mengungkapkan, SMS premium tersebut memang sudah memiliki perjanjian dengan pihak provider.
“Harusnya izin, karena ada pemotongan, sesuai perjanjian antara mereka,” tutupnya.
(*)
Penipuan modus ini biasanya berawal dari diterimanya SMS yang berisi permintaan untuk mentransfer sejumlah uang ke rekening yang tidak dikenal. Adapun contoh SMS penipuan itu adalah berbunyi sebagai berikut:
“Kirim skrg uangnya ke rk ning ini, bri; 079101000 742508 A/N; ANISA LESTARI”. SMS tersebut dikirim dari nomor 08784239****’.
Seorang karyawan swasta di Jakarta, Bagus, mengaku kehilangan pulsa setelah membalas SMS tersebut. Bagus menerima SMS tersebut 21 September 2011 pukul 14.46 WIB.
Bagus terpancing membalas SMS itu karena dia tidak mengenal rekening dan nomor HP tersebut.
“Karena saya tidak tahu, lalu saya balas ‘Apaan’. Tapi tidak dibalas sama orangnya,” kata Bagus kepada detikcom di Jakarta, Senin (3/10).
Setelah itu, Bagus kemudian mengecek pulsanya. Ternyata pulsanya berkurang usai membalas SMS dari nomor tidak dikenal itu.
“Pulsa saya yang awalnya sekitar Rp 10 ribu, tinggal Rp 800 sekian deh,” ujar Bagus.
Masih penasaran, Bagus kemudian pagi tadi menelepon ke nomor pengirim SMS itu. Namun, nomor telepon pengirim SMS itu ternyata tidak aktif.
“Hanya operator yang jawab kalau nomor yang saya putar salah,” kata Bagus.
Sementara itu, Kepala Satuan Cyber Crime Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, AKBP Wisnu mengatakan pihaknya sudah mengetahui penipuan dengan modus transfer uang.
Namun sayang, tidak ada warga yang mau melapor telah menjadi korban. Padahal laporan ini penting untuk pengembangan penyelidikan polisi.
“Sejauh ini belum ada laporan ke kita mengenai penipuan modus tersebut,” kata Wisnu saat dihubungi secara terpisah.
Pihaknya juga telah mengkonfirmasi modus seperti itu ke sejumlah provider. Provider menegaskan, tidak ada alat untuk menyedot pulsa.
“Saya sudah cek ke provider, tidak ada alat untuk sedot pulsa,” kata Wisnu.
Namun, beberapa SMS premium, dia akui memang dapat menyedot pulsa. Contohnya adalah SMS yang berbunyi ‘Kepada Pelanggan yth, Ambil hadiah TOTAL PULUHAN Juta Anda! Langsung cek di *463*55#. GRATIS GAME HP khusus utk Anda SEPUASNYA! Rp2rb/mg.CS: 021272xxxxx’.
Namun, hal itu dapat terjadi bila pelanggan melakukan registrasi sesuai dengan yang diperintahkan si pengirim SMS.
“Kalau yang bisa itu yang registrasi, yang premium yang pakai reg sekian-sekian, itu ada alat khususnya,” kata dia.
Guna mencegah pengurangan pulsa, Wisnu mengimbau agar pengguna ponsel mengabaikan SMS tersebut. “Itu bisa di-Unreg sekian. Tapi kalau tidak mau berkurang, ya abaikan saja,” kata dia.
Ia mengungkapkan, SMS premium tersebut memang sudah memiliki perjanjian dengan pihak provider.
“Harusnya izin, karena ada pemotongan, sesuai perjanjian antara mereka,” tutupnya.
(*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar