SAWIR PRIBADI
Malang bana pataunan kami kini. Padi abih dek mancik, pupuak sarik. Baalah ka aka lai ko?” Itulah ucapan memelas sejumlah petani di Nagari Jawi-Jawi, Kecamatan Gunung Talang, Kabupaten Solok ketika bertemu Singgalang di nagari itu, Senin (3/10). Yang dimaksud mereka adalah tanaman padi di sawah hampir merata diserang hama tikus. Walau diupayakan berbagai cara untuk mengatasinya, namun tikus kian mengganas. Konon sekarang, serangan hama jauh lebih ganas dibanding tahun-tahun lalu. “Indak padi babuah se nan diampainyo doh. Baniah baru disamai lah dimakannyo.” (Tidak hanya padi yang telah berbuah saja yang dimakannya, benih di persemaian pun dimakannya), kata Yet, salah seorang petani. Akibat hama tikus yang meng ganas, puluhan hektare sawah di Nagari Jawi-Jawi terancam gagal panen. Secara perorangan petani telah melakukan upaya memburu tikus-tikus tersebut, namun tidak banyak membantu. Lantaran sawah-sawah diserang hama tikus, sekarang saja belasan heler yang ada di nagari itu sering ‘mati mesin’ alias tak beroperasi. “Apo nan ka ditumbuak? Padi tu bana nan indak ado,” (Apa yang akan digiling? Padi tidak ada), ujar Sel, salah seorang pemilik heler. Akibat itu semua, harga beras di sentra penghasil beras itu melonjak tajam. Jenis cisokan yang merupakan beras kualitas terbaik naik dari Rp9.000 menjadi Rp12.000. “Tiga minggu lalu harga beras masih Rp9.000 sekilo. Sekarang sudah Rp12.000. Penyebabnya padi sawah tidak menjadi,” kata Sel lagi. Banyaknya sawah yang diampai mancik di nagari itu diakui Walinagari Jawi-jawi, Laswir. Ia memperkirakan ada sekitar 20 hektare lebih sawah di nagarinya yang diserang hama tikus. Menurut dia, berbagai upaya telah dilakukan oleh petani baik orang perorangan maupun kelompok, namun hama tikus tetap mengganas. Pantauan Singgalang, sawah-sawah yang baru siap disiangi telah dimamah oleh hama tikus. Akibatnya terlihat sawah tersebut bolong-bolong. Jika kondisi ini terus dibiarkan tanpa campur pihak-pihak terkait di Pemkab.Solok, bisa-bisa tahun ini masyarakat petani benar-benar tidak kebagian hasil sawah. Lebih dari itu, Bareh Solok yang sudah tersohor itu akan sulit didapat. Hampir merata Ternyata tidak hanya sawah di Nagari Jawi-jawi saja yang diserang hama tikus, melainkan juga mararah ke nagari lain seperti Guguk, Talang, Cupak hingga Koto Baru, Kecamatan Kubung. Bupati Solok, H. Syamsu Rahim mengakui serangan hama tikus hampir merata dari Guguk, Kecamatan Gunung Talang hingga Selayo, Kecamatan Kubung. Saat ini Pemerintah setempat melakukan berbagai upaya. Diduga penyebab mengganasnya hama tikus adalah pola tanam petani yang tidak serentak. Selain itu juga terkait dengan pola pengairan. (*) |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar