Winda
PADANG—Rajab, 51, tertatih diantar tetangganya ke Graha Kemandirian Dompet Dhuafa Singgalang. Dia berjalan dengan bantuan tongkat yang diapit pada kedua pangkal lengannya. Kaki kirinya menggantung terjulai. Kondisi kaki yang memprihatinkan itu harus ditanggungnya sejak mengalami kecelakaan Mei silam di daerah Padang Mudo, Nagari Gadur Kecamatan Enam Lingkung, Padang Pariaman. Kecelakaan yang merenggut nikmat berjalan sempurnanya itu terjadi sekitar pukul lima sore. Waktu itu dia baru saja pulang dari tempatnya bekerja di sebuah perusahaan papan dengan mengendarai motor yang baru sebulan dikreditnya. Tiba-tiba dari daerah berlawanan, sebuah mobil jenis jeep melaju kencang mengambil jalur kanan dan tepat menuju arahnya. Karena jalannya diambil, Rajab mencoba menghindari adu kambing. Namun, tetap saja bagian kiri motornya dihantam keras, termasuk kaki kirinya. Walhasil dia tak sadarkan diri dan tak tahu apa-apa lagi. Beruntung warga sekitar tanggap membantu dan membawa Rajab ke rumah sakit Pariaman. Namun, karena keterbatasan alat Rajab pun segera dirujuk ke RSUP M. Djamil. Banyak luka parah yang dideritanya. Kondisi paling menyedihkan terdapat pada kaki kirinya yang tak bisa lagi pulih sempurna. Sampai sekarang bagian betis ke bawah tak lagi bertulang. Daging saja. Jika dijuntaikan maka kaki itu akan menggelayut lemah. Pulang dari rantau Sebenarnya Rajab baru saja pulang dari rantau sebelum tabrakan maut itu terjadi. Tak kuat hidup di rantau, dia pulang kampung untuk mencari penghidupan lain. Alhamdulillah diterima sebagai salah satu kuli di perusahaan pengergajian papan. Sementara istri dan empat anaknya tetap tinggal di Jakarta. Terlalu berat baginya untuk memboyong serta keempat anaknya yang masih sekolah. Di Jakarta, istrinya hanya bekerja sebagai penjual air minum. Apa daya, kepulangannya ke kampung ternyata menjemput naas. Jangankan mengirimkan uang ke istri dan anak-anak, dia malah tak bisa bekerja sama sekali sekarang. Lima bulan terakhir, sangat merasa bersalah, tak ada sepeser pun uang yang bisa dikirimnya ke Jakarta. “Istri justru yang banyak berkorban, borok di kaki saya pun masih ada,” katanya menunjukkan luka yang masih belum sembuh. Dia ingin cepat sembuh. Jika pilihan terbaik kakinya harus diamputasi, ia telah rela. Menurutnya, setelah diamputasi dia bisa menggunakan kaki palsu hingga dapat kembali bekerja dan menjalankan peran sebagai tulang punggung keluarga bagi anak dan istrinya. Kepala Dompet Dhuafa Singgalang, Musfi Yendra menyarankan beberapa alternatif solusi untuk Rajab. “Kita akan mencoba berkomunikasi dengan pihak RSUP M. Djamil agar dapat membantu penanganan kasus Rajab ini,” katanya. Demi mempermudah akses donasi, Dompet Dhuafa Singgalang membuka rekening bantuan untuk Rajab. Donatur yang tersentuh silahkan menyalurkan donasinya ke Bank Mandiri dengan nomor rekening 111.000.500.5000 atau lang sung dengan mendatangi Graha Kemandirian Dompet Dhuafa Singgalang di Jln Ir H Juanda No 31 C Pasar Pagi Padang. (*) |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar