Laporan Wartawan Tribun Timur, Surtan Pantas
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda Sulsel menahan anggota Brimob Detasemen C Polwil Bone, Briptu Nurman yang melakukan penembakan terhadap seorang petani Kajang, Ansu bin Halang.
Kabid Penerangan dan Humas Polda Sulsel, Kombes Pol Chevy Achmad Sopari, mengatakan, pihaknya masih memeriksa Briptu Nurman dan sejumlah anggota Brimob lainnya yang bertugas di wilayah PT Lonsum secara intensif.
Dari informasi yang diperoleh, ada enam anggota Brimob yang piket setiap hari. Mereka inilah dimintai keterangan oleh Propam Polda Sulsel. Selain anggota Brimob, Propam juga memintai keterangan petugas keamanan dari PT London Sumatera (Lonsum) yang bertugas di posko tersebut.
Sejumlah anggota Propam Polda Sulsel juga diturunkan ke Bulukumba untuk mencari keterangan langsung dari masyarakat sekitar, utamanya dari teman korban sendiri.
Dalam kasus penembakan petani Kajang ini, pihak Kepolisian di Bulukumba terkesan membalikkan fakta.
Karena pada penembakan tersebut, anggota Brimob tersebut tidak memberikan tembakan peringatan tapi langsung mengarahkan kepada korban.
Pada peristiwa tersebut korban memastikan bahwa oknum Brimob tersebut mengeluarkan tembakan hingga dua kali.
"Tembakan pertama mengarah dan mengenai saya. Sementara tembakan kedua ke arah teman saya tapi meleset. Jadi tidak benar kalau ada tembakan peringatan," ujar Ansu saat ditemui di RS Ibnu Sina Makassar.
Ansu mengungkapkan bahwa pada saat kejadian, dirinya bersama seorang keponakannya, Anci (15) diminta oleh pamannya mengambil ubi kayu di kebun.
Kebun milik paman korban ini hanya dipisahkan oleh jalan setapak dengan lahan karet milik PT Lonsum.
Begitu tertembak, oknum Brimob yang menembak petani itu tidak langsung memberikan pertolongan. Bahkan, korban terkapar di lokasi kejadian hingga 30 menit.
Dia baru dievakuasi dari lokasi setelah keluarga dan kepala dusun setempat datang ke lokasi. Ia juga memperkuat bukti penembakan oknum tersebut dengan posisinya yang terluka namun oknum Brimob tidak langsung menangkapnya ketika terjatuh.
Informasi yang diperoleh menyebutkan bahwa Briptu Nurman yang menembaknya juga termasuk warga Kajang. Orangtua anggota Brimob ini diketahui tinggal di Kalimporo, Desa Tambangan, Kecamatan Kajang.
Ungkapan korban kemudian dibantah Kapolda Sulsel Irjen Pol Johny Wainal Usman yang mengatakan bahwa Ansu merupakan pencuri getah karet yang ditembak karena tidak mempedulikan peringatan anggota Brimob tersebut, baik dengan lisan maupun tembakan.
Ia juga menyebutkan penembakan tersebut juga dilakukan anggota Brimob tersebut karena tekanan daerah sekitar yang didatangi sejumlah warga. Takut dikeroyok dan menembaki Ansu.
"Lokasi kejadian memang sering terjadi pencurian. Pada saat kejadian petugas yang berjaga memberikan tembakan pantul namun mengenai korban," kata Johny pada wartawan.
Editor: Anwar Sadat Guna | Sumber: Tribun Timur
Tidak ada komentar:
Posting Komentar