Takut dimakan buaya, delapan kepala keluarga diungsikan. Perkampungan warga tengah dilanda banjir, sehingga buaya bisa mengancam sewaktu-waktu.
Warga resah gara-gara buaya itu, tinggal di Dusun Bayua Kabuang, Jorong Ampek Koto, Kecamatan Kinali, Kabupaten Pasaman Barat. Pemukiman penduduk tergenang akibat hujan dan meluapnya sungai di daerah itu, sepekan terakhir.
Permukaan air naik, buaya mudah masuk kampung. Takut ada korban, delapan kepala keluarga minta ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pasaman untuk mengungsikan mereka.
“Delapan KK tersebut takut keluar rumah, karena khawatir serangan buaya yang berkeliaran bersamaan meluapnya sungai,” kata Walinagari Kinali, Muharsal Indra yang dilansir antara, Minggu (6/11).
Menurut Muharsal Indra, sudah ada ternak dimakan buaya. Di jorong itu berdiam sekitar 60 KK. Pemukiman mereka langganan banjir. Rumah warga berada di kawasan kebun kelapa sawit.
Tim BPBD Pasaman Barat, didukung aparat keamanan datang ke lokasi banjir menggunakan perahu karet.
Warga yang dievakuasi itu, selanjutnya menumpang pada rumah sanak familinya yang berada di kawasan bebas banjir.
BPBD Pasaman Barat mengimbau warga agar selalu waspada jika hujan terus turun. “Tingkatkan terus kewaspadaan,” kata Kepala BPBD, Asgiwarman.
Pessel
Pascabanjir bandang, korban banjir di Pesisir Selatan menghadapi berbagai persoalan. Warga di sana khawatir berjangkitnya berbagai penyakit.
Warga juga membutuhkan air bersih dan pakaian. Banyak warga yang pakaiannya hanyut ditelan air bah.
Sementara itu, didapat kabar, sekitar seribuan orang pekerja PT Incasi Raya yang ditempatkan di base camp Lunang Silaut Pesisir Selatan, dilaporkan dalam kondisi selamat pascabanjir bandang yang menerjang Pessel sejak Rabu (2/11) malam.
“Hubungan komunikasi dengan pimpinan base camp sudah dilakukan dan semua pekerja dalam keadaan selamat,” sebut staf Incasi Raya, Bismi yang dikutip kliksumbar.com.
Diakui Bismi, base camp Incasi Raya itu masih terisolasi, belum bisa dijangkau akses kendaraan karena jalan putus. Namun, makanan seadanya masih ada untuk semua pekerja. “Stok makanan untuk seluruh pekerja masih cukup,” ujar Bismi. (roni paslah/alex)(singgalang)
Warga resah gara-gara buaya itu, tinggal di Dusun Bayua Kabuang, Jorong Ampek Koto, Kecamatan Kinali, Kabupaten Pasaman Barat. Pemukiman penduduk tergenang akibat hujan dan meluapnya sungai di daerah itu, sepekan terakhir.
Permukaan air naik, buaya mudah masuk kampung. Takut ada korban, delapan kepala keluarga minta ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pasaman untuk mengungsikan mereka.
“Delapan KK tersebut takut keluar rumah, karena khawatir serangan buaya yang berkeliaran bersamaan meluapnya sungai,” kata Walinagari Kinali, Muharsal Indra yang dilansir antara, Minggu (6/11).
Menurut Muharsal Indra, sudah ada ternak dimakan buaya. Di jorong itu berdiam sekitar 60 KK. Pemukiman mereka langganan banjir. Rumah warga berada di kawasan kebun kelapa sawit.
Tim BPBD Pasaman Barat, didukung aparat keamanan datang ke lokasi banjir menggunakan perahu karet.
Warga yang dievakuasi itu, selanjutnya menumpang pada rumah sanak familinya yang berada di kawasan bebas banjir.
BPBD Pasaman Barat mengimbau warga agar selalu waspada jika hujan terus turun. “Tingkatkan terus kewaspadaan,” kata Kepala BPBD, Asgiwarman.
Pessel
Pascabanjir bandang, korban banjir di Pesisir Selatan menghadapi berbagai persoalan. Warga di sana khawatir berjangkitnya berbagai penyakit.
Warga juga membutuhkan air bersih dan pakaian. Banyak warga yang pakaiannya hanyut ditelan air bah.
Sementara itu, didapat kabar, sekitar seribuan orang pekerja PT Incasi Raya yang ditempatkan di base camp Lunang Silaut Pesisir Selatan, dilaporkan dalam kondisi selamat pascabanjir bandang yang menerjang Pessel sejak Rabu (2/11) malam.
“Hubungan komunikasi dengan pimpinan base camp sudah dilakukan dan semua pekerja dalam keadaan selamat,” sebut staf Incasi Raya, Bismi yang dikutip kliksumbar.com.
Diakui Bismi, base camp Incasi Raya itu masih terisolasi, belum bisa dijangkau akses kendaraan karena jalan putus. Namun, makanan seadanya masih ada untuk semua pekerja. “Stok makanan untuk seluruh pekerja masih cukup,” ujar Bismi. (roni paslah/alex)(singgalang)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar