Puluhan penambang terjebak di sebuah lokasi pertambangan batubara di kota Sanmenxia, Provinsi Henan, Cina.
Mereka terjebak setelah sebuah getaran akibat gempa berkekuatan rendah menimbulkan ledakan dan meruntuhkan batu-batu di sekitar lokasi pertambangan.
Media setempat melaporkan peristiwa itu juga telah menewaskan empat orang penambang.
Peristiwa seperti ini bukanlah hal baru di Cina. Ratusan penambang di Cina dilaporkan meninggal setiap tahun akibat kecelakaan seperti ini.
Industri pertambangan di Cina merupakan salah satu yang paling berbahaya di dunia. Kondisi ini juga diperparah dengan penerapan standar keselamatan yang rendah.
Awal pekan ini ledakan gas di lokasi tambang yang terletak dekat dengan Provinsi Hunan juga memakan korban, paling tidak ada 29 orang yang tewas dalam peristiwa itu.
Meski demikian pejabat di Cina bersikeras mereka telah melakukan peningkatan pengawasan dan mengaku telah menutup banyak pertambangan ilegal.
Pencarian intens
Dalam peritistiwa terakhir di Sanmenxia, manajemen perusahaan negara yang mengelola tambang itu, Yima Coal Group mengatakan kepada AFP bahwa mereka tengah melakukan "pencarian yang intens" untuk menemukan para penambang yang masih hilang.
Petugas penyelamat mengatakan setidaknya ada 75 penambang di lokasi kejadian saat reruntuhan batu mulai berjatuhan.
Dia mengatakan ada 14 orang yang berhasil selamat dalam peristiwa itu, sementara empat lainnya dipastikan tewas.
Kepada kantor berita Xinhua, petugas penyelamat mengatakan mereka berhasil menolong tujuh penambang sementara sekitar 50 lainnya diperkirakan masih terjebak ditempat mereka bekerja.
Menurut Xinhua memang ada gempa kecil terjadi sebelum batu-batu di sekitar lokasi tambang berjatuhan namun tidak jelas juga apakah getaran akibat gempa yang menyebar itu mengakibatkan ledakan.(bbc indonesia)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar