DHARMASRAYA, Aleksander Aan yang sempat menguncang Ranah Minang dengan keyakinan ateisnya, berniat untuk kembali ke ajaran Islam sebagai mana agama yang telah dianut sebelumnya.
Niat dan keinginan itu dikemukakan Ketua Lembaga Adat Alam Minangkabau (LKAAM) Sumatera Barat bersama LKAAM Dharmasraya usai menjenguk Aleksander Aan di Mapolres Dharmasraya, Selasa (24/1).
“Saya butuh waktu dan proses untuk mengembalikan keyakinan saya ke agama Islam,” katanya.
Ketua LKAAM Sumbar M Sayuti Datuk Rajo Pangulu yang didampingi pengurus LKAAM Dharmasraya Zulfikar Atut dan Kapolres AKBP Chairul Aziz di ruang kerja Kapolres Dharmasraya dalam bincang-bincangnya dengan Alexander sempat ditanyakan, perkembangan dan alasan apa yang membuat Aleksander berubah keyakinan sehingga meninggalkan Islam?
“Adakah dahulu di sekolah atau di surau mendapatkan pengetahuan agama Islam,” kata M Sayuti kepada Aleksander.
M Sayuti Datuk Rajo Pangulu berharap, agar Aleksander, yang merupakan anak kemenakan orang Minangkabau, bisa kembali masuk ajaran Islam sebagaimana agama yang dianutnya dulu. Selain itu, berharap Aleksander nanti bisa menjadi pendakwah ajaran Islam.
Hal yang sama juga disampaikan pengurus LKAAM Dharmasraya, Zulfikar Atut Dt Panghulu Bosau. Ia meminta agar Aleksander bisa membawa pemahamannya kembali seperti semula.
Aleksander diharapkan juga memikirkan dampak terhadap keluarganya yang sangat berharap agar ia kembali ke Islam. Kemudian bisa kembali bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil di Dharmasraya seperti semula. Mendengar “ceramah” itu, Aleksander, yang merupakan alumni Unpad ini, mengatakan, perubahan keyakinan dalam dirinya menjadi ateis, yang tak mempercayai Tuhan, sejak tahun 2008.
“Saya ateis tanpa dipengaruhi orang lain, hanya semata-mata logika perpikir saya. Pikiran itu telah ada sejak SD dulu,” papar Aleksander di depan para ninik mamak dan Kapolres Dharmasraya.
Alasan lainnya, tambah Aleksander lagi sembari mempertanyakan, kenapa Tuhan yang memiliki kekuasaan segala-galanya tetap membiarkan kejahatan-kejahatan terjadi di dunia? Dan kenapa penganut-penganut agama juga selalu menjelek-jelekkan penganut agama lainnya?
“Setelah saya berpikir sekian lama dengan logika saya sendiri, pada tahun 2008 itu saya menyimpulkan tidak percaya dengan Tuhan,” ungkap tanpa beban.
Aleksander menilai, sikap toleransi dan saling menghargai antara sesama merupakan hal yang mesti diterapkan, agar kedamaian selalu bisa diterapkan. “Meski pun saya saat ini menganut pemahaman tidak meyakini Tuhan itu ada, namun saya tidak mau dan tidak pernah mempengaruhi dan mengajak keluarga untuk mengikuti pemahaman saya itu. Juga tidak pernah mengajak orang lain,” paparnya. Setelah memaparkan alasan-alasannya itu, Aleksander akhirnya mengungkapkan bahwa dirinya berniat berniat kembali menganut agama Islam, dan kembali ke ajaran Islam.
“Untuk kembali ke ajaran Islam, saya membutuhkan proses dan waktu untuk bisa membawa pemikiran saya tersebut,” ungkap Aleksander yang jadi tersangka dan kini ditahan di Mapolres Dharmasraya. (h/fma)
http://www.harianhaluan.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar