IndonesianCupid.com
CARI JODOH - Akun Afreeyani yang diduga kuat dimiliki Afriyani Susanti, di situs kencan dan perjodohan IndonesianCupid.com.
JAKARTA - Perilaku menyimpang Afriyani Susanti dan kawan-kawan, sedikit demi sedikit kian terbuka. Sopir dan penumpang mobil Xenia yang merenggut nyawa sembilan orang dan melukai tiga lainnya di Jakarta minggu lalu, diduga telah sering mengonsumsi narkoba. Informasi terbaru diperoleh, mereka kerap mengisap ganja di atap kantor production house Cerahati New Media Communication tempat mereka bekerja.
Saat kecelakaan, mobil naas itu ditumpangi empat orang, dua perempuan dan dua laki-laki. Afriyani bersama tiga rekannya yakni Arisendi (34), Denny Mulyana (30), dan Adistina Putri Grani (25). Semuanya kini menyandang status tersangka narkoba.
Adistina Putri Grani bekerja pada production house Cerahati New Media Communication
Disty sapaan akrab Adistina Putri Grani dalam akun blog pribadinya mengunggah banyak sekali video klip yang mencantumkan jabatannya sebagai assisten produser dalan karya tersebut. Atasannya James Erlangga.
Disty sapaan akrab Adistina Putri Grani dalam akun blog pribadinya mengunggah banyak sekali video klip yang mencantumkan jabatannya sebagai assisten produser dalan karya tersebut. Atasannya James Erlangga.
Ketika Tribun menyambangi kantor PH Cerahati di bilangan Cipete, Jakarta Selatan, Selasa (24/1), belum ada satu pun yang tahu kalau Disty dan kawan-kawan terlibat dalam saat peristiwa memilukan itu. Namun pegawai Cerahati menyebut, Disty dan kawan-kawan, kini merupakan pekerja lepas atau freelance di perusahaan ini.
Seorang pegawai Production House Cerahati mengatakan, termasuk Afriyani dan Disty kerap memakai ganja di kantor. Ada sebuah tempat di atas lantai tiga semacam atap yang dipakai untuk kumpul-kumpul sembari menikmati marijuana alias daun terlarang. "Seringnya memakai di atas, di atap," kata dia.
Masih menurut penuturan dia, pemakaian ganja itu bisa membantu kerja para kru production house agar kuat dalam bekerja. Pasalnya, kru-kru itu bekerja tanpa kenal waktu, dari pagi sampai pagi kembali. "Buat doping biasanya mereka biar kuat," kata pegawai yang meminta namanya tidak dieskpose.
Ketika ditanyakan apakah ada dari banyak kru itu yang juga mengonsumsi minuman keras, sumber itu tidak menampiknya. "Ya, ada tapi itu urusan masing-masing," ujarnya.
Bukti kawasan kantor PH Cerahati ada pengguna daun ganja, ungkap dia, pertengahan tahun lalu, tepat di depan kantor Cerahati, seorang bandar ganja dibekuk polisi. Entah maksud apa bandar tersebut berada di depan kantor Cerahati, namun ia menggambarkan saat penggerebekan terjadi suasana kantor sempat heboh. "Ada mobil tiba-tiba datang langsung gerebek itu bandar, ramai waktu itu di sini," kata dia.
Executive Producer James Erlangga yang biasa bekerja sebagai atasan Disty pada Cerahati buru-buru membantah keras kabar yang menyebut kantornya kerap dipakai pesta ganja. Hal itu kata James sangat mengada-ada. "Enggak benar itu, dari mana itu kabarnya, enggak benar," kata James.
Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya, Kombes Pol Nugroho Aji mengungkapkan Afriyani Susanti (29), Arisendi (34), Denny Mulyana (30), dan Adistina Putri Grani (25) mengaku belum lama menggunakan narkoba.
"Pada kami mereka mengaku belum lama memakai narkoba. Mereka ngakunya baru dua kali menggunakan barang haram," ujar Kombes Nugroho. Keempatnya telah ditetapkan sebagai tersangka pengonsumsi narkoba.
Namun Nugroho mengaku tidak percaya begitu saja. "Kami akan mengembangkan pengakuan mereka dengan membawa keempat tersangka ke RSKO (Rumah Sakit Ketergantungan Obat)," papar Nugroho.
Ia juga menjelaskan melalui pemeriksaan di RSKO bisa diketahui apakah keempat tersangka benar baru menggunakan narkoba ataukah sudah pecandu lama.
Kecurigaan polisi bisa saja betul. Sebab sesaat sebelum pesta narkoba jenis ekstasi di Diskotek Stadium, Afriyani Susanti dan ketiga rekannya sempat pesta diwarnai menenggak minuman keras di sebuah kafe di kawasan kemang, Jaksel.
"Dari pengakuan mereka, saat di kafe mereka minum tiga botol wiski dan tiga botol bir untuk berempat," ucap Nugroho Aji. Nugroho menuturkan usai mengonsumsi miras, mereka kemudian mengonsumsi narkoba jenis ekstasi yang dibeli patungan di Diskotek Stadium.
Kemudian barulah terjadi kecelakaan maut di Tugu tani itu, Nugroho menjelaskan efek dari miras dan ekstasi walaupun hanya setengah butir dapat mengganggu konsentrasi tersangka dalam berkendara.
Penulis: Willy Widianto | Editor: Ade Mayasanto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar