Featured Video

Rabu, 11 Januari 2012

POLDA DIHADIAHI TALI GANTUNGAN


Sementara itu puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Sijun­jung (IMAS) Kota Padang per­tanyakan  dan minta kejelasan Polda Sumbar terkait kasus tewasnya dua tahanan di Polsek Sijunjung dua minggu lalu.
Saat berunjuk rasa di Mapol­da Sumbar pada Selasa (10/1), mahasiswa juga memberikan hadiah tali gantungan kepada Polda Sumbar sebagai bentuk penyesalan atas terjadinya peristiwa tersebut.

Mahasiswa menilai, tewas­nya dua tahanan, Faisal (14) dan Butri (17) di Polsek Sijun­jung, merupakan potret buram profesionalitas polisi dalam memenuhi hak-hak tersangka dalam tahanan, yang meliputi perlakuan secara manusiawi, sesuai pasal 28 UUD tentang Hak Asasi Manusia. Kematian dua tahanan itu juga terkesan ditutup-tutupi. Mahasiswa menilai, banyak kejanggalan-kejanggalan yang ditemukan oleh keluarga, yang mengindikasikan adanya penyik­saan oknum polisi dalam tahanan.
“Dari penuturan keluarga, ba­nyak terdapat memar pada tubuh korban, sementara polisi menyim­pulkan hasil autopsi, bahwa kedua korban murni bunuh diri. Ini keterangan yang sangat berbeda dan harus ada yang bertang­gungjawab,” ujar Muklis, Ketua IMAS Kota Padang, saat ditemui Haluan di lokasi aksi.
Mengingat kedua korban itu masih tergolong di bawah umur, Muklis mengatakan, proses pena­nganan anak di bawah umur harus diperlakukan secara khusus. Pe­naha­nan terhadap tahanan anak menurutnya harus memperhatikan kepentingan anak.
“Kami dari Imas Kota Padang menuntut Polda Sumbar untuk mengusut tuntas kematian dua tahanan anak di Polsek Sijunjung, serta memproses secara hukum oknum Polsek Sijunjung yang bersalah,” ujar Muklis.
Terkait kasus ini, Kabid Humas Polda Sumbar AKBP M Sugianto mengatakan, Propam Polda Sumbar masih melakukan penyelidikan dan mengumpulkan barang bukti. M Sugianto juga menegaskan, Polda Sumbar dalam hal ini tidak akan melindungi anggota yang bersalah. Jika ditemukan bukti adanya oknum Polsek yang terlibat, maka Polda Sumbar akan menindaknya sesuai dengan aturan dan undang-undang yang berlaku.
Kabid Dokter Kesehatan Polda Sumbar AKBP R. Harjuno menam­bahkan, tim dokter telah melak­sanakan proses autopsi seba­gaimana mestinya. Untuk mem­perkuat pengusutan kasus ini, Tim Labor Forensik Mabes Polri juga telah turun ke lapangan.
“Tim dari Mabes Polri ini telah selesai melaksanakan tugasnya pada Senin 9 Januari 2012 dan telah kembali ke Jakarta. Hasilnya juga dibawa ke Jakarta. Hingga saat ini, kami belum mengetahui hasil penyelidikan dari Mabes Polri. Tapi saya yakin, hasilnya akan diekspos melalui nantinya melalui berbagai media,” ujar Harjuno.
Sebelumnya, Kabid Humas Polda Sumbar Ajun Komisaris Besar  Mainar Sugianto me­nga­takan, tujuh anggota Polsek Si­junjung dan dua anggota Polres Sijunjung diperiksa Bidang Profesi dan Pengamanan Polda Sumbar karena kasus itu. Namun hasil pemeriksaan terhadap sembilan anggota polisi itu belum bisa diketahui. (h/wan)
haluan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar