Ilustrasi
Sydney - Seorang pria dituduh membawa tiga gadis Thailand ke Australia dengan menggunakan visa pelajar dan memaksa ketiganya bekerja di sebuah rumah bordil di Sydney, Australia. Pria itu pun didakwa dengan undang-undang perdagangan manusia dan kejahatan seks.
Menurut keterangan Kepolisian Federal Australia (AFP), pria China-Kamboja itu ditangkap di sebuah agensi yang diduga sebagai tempat kerja para korban.
"AFP menduga para perempuan itu diberitahu akan bepergian ke Australia dengan menggunakan visa pelajar. Namun saat mereka tiba, paspor mereka disita dan dibawa ke rumah bordil, di sana mereka ditahan tanpa persetujuan mereka," kata seorang petugas kepolisian, seperti diberitakan AFP, Kamis (2/2/2012).
Pria berumur 42 tahun itu didakwa dengan delapan pelanggaran terkait perdagangan manusia dan perbudakan seks dengan ancaman hukuman maksimum 20 tahun penjara.
Perdagangan perempuan dari Asia, khususnya Thailand merupakan masalah yang kerap terjadi di Australia. Polisi menyebut hal itu sebagai hal yang "menjijikkan" bagi para korban.
"Perdagangan manusia dalam segala bentuknya adalah kejahatan keji yang berdampak tidak hanya bagi para korban, tetapi juga keluarga mereka dan masyarakat," kata kepala unit antiperdagangan manusia Australia, Glyn Lewis.
Menurut keterangan Kepolisian Federal Australia (AFP), pria China-Kamboja itu ditangkap di sebuah agensi yang diduga sebagai tempat kerja para korban.
"AFP menduga para perempuan itu diberitahu akan bepergian ke Australia dengan menggunakan visa pelajar. Namun saat mereka tiba, paspor mereka disita dan dibawa ke rumah bordil, di sana mereka ditahan tanpa persetujuan mereka," kata seorang petugas kepolisian, seperti diberitakan AFP, Kamis (2/2/2012).
Pria berumur 42 tahun itu didakwa dengan delapan pelanggaran terkait perdagangan manusia dan perbudakan seks dengan ancaman hukuman maksimum 20 tahun penjara.
Perdagangan perempuan dari Asia, khususnya Thailand merupakan masalah yang kerap terjadi di Australia. Polisi menyebut hal itu sebagai hal yang "menjijikkan" bagi para korban.
"Perdagangan manusia dalam segala bentuknya adalah kejahatan keji yang berdampak tidak hanya bagi para korban, tetapi juga keluarga mereka dan masyarakat," kata kepala unit antiperdagangan manusia Australia, Glyn Lewis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar