KOMPAS/CHRISTOPORUS WAHYU HARYO
Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng menjawab pertanyaan wartawan di Istana Bogor, Sabtu (17/9/2011). Dalam kesempatan itu Andi menyatakan siap diganti kapanpun.JAKARTA, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Andi Mallarangeng, meminta Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) untuk menyelesaikan dualisme kompetisi yakni Indonesia Super League (ISL) dan Indonesian Premier League (IPL). Salah satu langkah konkret yang ditawarkan Andi adalah PSSI mengakui ISL yang sebelumnya dinilai ilegal sehingga tidak ada lagi diskriminasi dalam pemilihan pemain timnas.
Seperti yang diketahui, PSSI melarang pemain yang berkompetisi di ISL membela timnas karena kompetisi yang dikelola PT Liga Indonesia dinilai ilegal. Alhasil, pemain-pemain potensial seperti Titus Bonai, Patrick Wanggai, Oktovianus Maniani, dan lain-lainnya kehilangan haknya membela "Merah Putih".
Menyikapi hal tersebut, Menpora menyatakan, seluruh warga masyarakat bisa membela timnas. Oleh karena itu, Andi mengharpkan kedua kubu yang bertikai segera rekonsiliasi.
"PSSI harus mengakui PT Liga Indonesia dan mereka juga harus akui PSSI. Dua kompetisi jalan dua-duanya. Nanti diakhir musim diadu dua-duanya. Pemain pun tidak jadi korban dari permasalahan ini karena kami tidak mau mempermainkan hak dari semua seluruh masyarakat Indonesia," beber Andi di sela-sela rapat kerja antara Menpora, KONI/KOI, dengan Komisi X DPR, di Gedung DPR RI, Selasa (7/2/2012) malam.
Andi mengaku, pihaknya terus melakukan upaya mediasi dengan pihak-pihak tersebut. Dia mengharapkan, permasalahan yang di tubuh PSSI segera tuntas dalam kongres tahunan pada 18 Maret mendatang.
"Kami lakukan mediasi ke semua pihak. Kami dari pemerintah mendorong dan terus berkomunikasi," ucapnya.
Seperti yang diketahui, PSSI melarang pemain yang berkompetisi di ISL membela timnas karena kompetisi yang dikelola PT Liga Indonesia dinilai ilegal. Alhasil, pemain-pemain potensial seperti Titus Bonai, Patrick Wanggai, Oktovianus Maniani, dan lain-lainnya kehilangan haknya membela "Merah Putih".
Menyikapi hal tersebut, Menpora menyatakan, seluruh warga masyarakat bisa membela timnas. Oleh karena itu, Andi mengharpkan kedua kubu yang bertikai segera rekonsiliasi.
"PSSI harus mengakui PT Liga Indonesia dan mereka juga harus akui PSSI. Dua kompetisi jalan dua-duanya. Nanti diakhir musim diadu dua-duanya. Pemain pun tidak jadi korban dari permasalahan ini karena kami tidak mau mempermainkan hak dari semua seluruh masyarakat Indonesia," beber Andi di sela-sela rapat kerja antara Menpora, KONI/KOI, dengan Komisi X DPR, di Gedung DPR RI, Selasa (7/2/2012) malam.
Andi mengaku, pihaknya terus melakukan upaya mediasi dengan pihak-pihak tersebut. Dia mengharapkan, permasalahan yang di tubuh PSSI segera tuntas dalam kongres tahunan pada 18 Maret mendatang.
"Kami lakukan mediasi ke semua pihak. Kami dari pemerintah mendorong dan terus berkomunikasi," ucapnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar