Elin Yunita Kristanti
BERITA TERKAIT
VIVAnews -- Sepekan belakangan, kawah Gunung Kerinci mengeluarkan asap cokelat keputih-putihan dengan ketinggian 200 hingga 300 meter.
Ini berarti, gunung dengan ketinggian 3.805 meter dari permukaan laut tersebut menunjukkan peningkatan aktivitas. “Selama sepekan belakangan kami intens memantau aktivitas Kerinci dan minta BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) setempat (Kabupaten Solok Selatan) untuk mewaspadai kondisi ini,” ujar Kepala Pusat Informasi Pengendali Informasi Penanggulangan Bencana Sumbar Ade Edward kepada VIVAnews, Rabu, 20 Juli 2011.
Sejauh ini, aktivitas warga di lereng gunung tertinggi kedua setelah puncak di Papua ini masih berlangsung normal. BPBD Sumbar mengimbau BPBD Solok Selatan menyosialisasikan perkembangan aktifitas gunung ini.
Sebab, menurut Ade, seismometer yang terpasang di puncak gunung tersebut dalam keadaan rusak. “Pemantauannya dilakukan secara manual, berdasarkan pantauan warga yang berada di lereng Kerinci,” tambah Ade.
Para pendaki dihimbau untuk sementara tidak melakukan pendakian hingga puncak.
Gunung ini terakhir meletus tahun 2009 lalu. Namun, letusan besar gunung ini terjadi pada tahun 1970. Gunung Kerinci merupakan gunung tipe A aktif yang berada sekitar 130 kilometer arah Selatan Kota Padang. (eh)
Laporan: Eri Naldi| Padang
• VIVAnewsLaporan: Eri Naldi| Padang
Rating
Tidak ada komentar:
Posting Komentar