TERKAIT:
PADANG, KOMPAS.com — Sumatera Barat yang berada pada jalur vulkanik aktif (ring of fire) menyimpan potensi panas bumi (geotermal) besar, mencapai 1.656 megawatt (MW).
Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno menjelaskan, potensi itu tersebar di 17 titik pada tujuh kabupaten, yaitu Pasaman, Pasaman Barat, Lima Puluh Kota, Tanah Datar, Agam, Solok, dan Solok Selatan. "Untuk mengoptimalkan pengembangan potensi tersebut, biaya yang dibutuhkan sangat besar. Mencapai 3 juta dollar AS per MW," ujar Irwan, Selasa (19/7/2011).
Namun, lanjutnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) telah berupaya dengan melakukan penjajakan kerja sama dengan investor Jerman dan Amerika Serikat. Hasilnya, pihak Jerman melalui negara bagian Bavaria siap membantu melalui kerja sama pembangunan pembangkit listrik panas bumi di Sumatera Barat.
"Ini juga nantinya tak terlepas dari kajian menyeluruh berupa feasibility study dan dukungan dari Kepala Bappenas," ujarnya.
Dengan terjalinnya kerja sama ini, Sumatera Barat bisa mengoptimalkan potensi panas bumi. Denagn demikian, kata Irwan, diharapkan daerah ini menjadi lumbung energi hijau di Indonesia. Diharapkan cara itu mampu meminimalisasi penggunaan BBM dan batubara untuk kebutuhan energi. "Jika ini terwujud, tidak saja Sumatera yang akan mendapat pasokan listrik, Pulau Jawa juga akan bisa menikmatinya," harapnya.
Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno menjelaskan, potensi itu tersebar di 17 titik pada tujuh kabupaten, yaitu Pasaman, Pasaman Barat, Lima Puluh Kota, Tanah Datar, Agam, Solok, dan Solok Selatan. "Untuk mengoptimalkan pengembangan potensi tersebut, biaya yang dibutuhkan sangat besar. Mencapai 3 juta dollar AS per MW," ujar Irwan, Selasa (19/7/2011).
Namun, lanjutnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) telah berupaya dengan melakukan penjajakan kerja sama dengan investor Jerman dan Amerika Serikat. Hasilnya, pihak Jerman melalui negara bagian Bavaria siap membantu melalui kerja sama pembangunan pembangkit listrik panas bumi di Sumatera Barat.
"Ini juga nantinya tak terlepas dari kajian menyeluruh berupa feasibility study dan dukungan dari Kepala Bappenas," ujarnya.
Dengan terjalinnya kerja sama ini, Sumatera Barat bisa mengoptimalkan potensi panas bumi. Denagn demikian, kata Irwan, diharapkan daerah ini menjadi lumbung energi hijau di Indonesia. Diharapkan cara itu mampu meminimalisasi penggunaan BBM dan batubara untuk kebutuhan energi. "Jika ini terwujud, tidak saja Sumatera yang akan mendapat pasokan listrik, Pulau Jawa juga akan bisa menikmatinya," harapnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar