Agam, Singgalang Air mata Sawiyah, 85, bercucuran tiada henti, kala kobaran api yang mengamuk menghabiskan rumah gadang miliknya, Selasa (19/7) sekitar pukul 03.30 WIB, di Halaman Panjang, Jorong Batu Balantai, Canduang Koto Laweh, Agam. Rumah itu merupakan rumah gadang Bundo Kanduang Syeh Sulaiman Ar Rasuli atau Inyiak Canduang. Yang juga menjadi aset Nagari Canduang Koto Laweh. Inyiak Canduang adalah seorang ulama terkemuka di Minangkabau. Kesedihan tak terkira merasuki hatinya. Bagaimana tidak, harta satu-satunya sekarang sudah menjadi abu. Jangankan punya harta yang melimpah, hidup saja Sawiyah banyak dibantu tetangga dan masyarakat sekitar. “Nenek Sawiyah tinggal seorang diri, sekarang tidak punya tempat tinggal lagi,” ujar Fahmi, salah seorang pemuda setempat. Kobaran si jago merah tidak saja menghanguskan rumah Sawiyah, tapi juga rumah lainnya. Salah seorang korban, Yusnimar, 58, tidak kalah sedih. Rumah buruh pengupas kacang di pasar Bukittinggi itu, juga tidak bersisa. Entah kemana ia akan berlindung dari dinginnya udara daerah di kaki Gunung Merapi itu. “Tek Yusnimar juga menjadi korban, kasihan melihat nasib beliau,” lanjut Fahmi. Selain itu rumah gadang milik tek Nuan juga menjadi korban. Rumah yang ditempati dua kepala keluarga ini juga tidak bersisa lagi. Di dalam rumah itu, juga terdapat lima orang santri MTI Canduang yang kos, mereka juga tidak mampu menyelamatkan buku pelajaran mereka. Akibat besarnya kobaran api, petugas pemadam kebakaran harus membutuhkan waktu hingga 3 jam untuk memadamkan api dengan lima unit mobil pemadam. “Api berkobar cepat, kerugian ditaksir mencapai ratusan juta,” ujar Kasi Pencegahan dan Kesiagaan Damkar Bukittinggi, Alimuddin Bahar. Butuh bantuan Dari beberapa korban kebakaran ada yang berasal keluarga miskin, dan sangat membutuhkan bantuan dermawan. Selasa siang, Bupati Agam, Indra Catri didampingi Camat Canduang, Monisfar telah mendatangi lokasi kebakaran. Meskipun ada rencana Pemkab Agam membantu, tentu tidak bisa sepenuhnya dan masih membutuhkan uluran tangan dari para donatur lainnya. “Memang akan dibantu, tapi kepedulian masyarakat banyak juga sangat dibutuhkan. Apalagi itu rumah gadang bundo kanduang,” ujar Monisfar kepada Singgalang. Pihak yang ingin menyampaikan bantuan bisa mengantarkan langsung, atau lewat Dompet Dhuafa Singgalang (DDS). “Kita akan coba himpun bantuan, bagi donatur silahkan sampaikan ke DDS,” ujar Brand Manager DDS, Musfi Yendra. Pemuda setempat juga telah mulai bergerak mencari bantuan, meskipun bantuan yang didapat belum cukup untuk membantu pembangunan rumah korban. “Kami sudah mulai mencari bantuan, tapi belum seberapa,” ujar Faisal, salah seorang pemuda Simpang Canduang. (Ags/416) |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar