Featured Video

Selasa, 13 September 2011

Harga Semen Padang Selangit di Palembang


Pekerja menuntaskan lapangan petanque tempat permainan khas Thailand untuk Sea Games mendatang di kawasan olahraga Jakabaring, Palembang, Senin (12/9). Pengerjaan lapangan ini mencapai hampir 70 persen dan diperkirakan akan selesai pada akhir September mendatang. Kontraktor mengeluh karena harga semen selangit. (antara)


PALEMBANG - SINGGALANG Persiapan Sea Games di Palembang terancam. Venue cabang olahraga, baru sebagian kecil yang rampung. Kontraktor terkendala semen. Harga produk Semen Padang juga melambung di sana.

Bahkan, seperti diwartakan KCM, Sumatra Selatan belakangan dilanda kelangkaan semen. Semen produksi Indarung yang biasa Rp55 ribu per zak, kini mencapai Rp75 ribu hingga Rp80 ribu.
Semen produksi Baturaja dan Tiga Roda, kini harganya juga melambung mengikuti harga semen asal Padang.
Kelangkaan semen menambah persoalan dalam persiapan venue Sea Games di Jakabaring.
“Semen melambung, biaya melonjak dari yang direncanakan,” ungkap Zulkifli, pengawas pengerjaan proyek Pusat Akuatik Jakabaring dari PT Tata yang diwartakan KCM.
Richard Trianto, Deputy Project Manager PT Prambanan Dwipaka, selaku pengembang stadion akuatik, atletik, dan lapangan tembak di Jakabaring, mengungkapkan, dana pembangunan arena baru 25 persen tersedia.
“Kami bisa saja menalanginya dulu. Akan tetapi, kembang kempis juga untuk aliran modal. Harga semen melambung pula,” kata Richard.
Direktur Produksi PT Semen Padang, Benni Wendry yang dihubungi Singgalang, Senin (12/9) menyebutkan, pihaknya segera memasok semen ke Palembang.
“Berapapun kebutuhan di sana segera kita kirim, agar harga stabil kembali,” kata dia.
Sementara itu, Kepala Biro Humas PT Semen Padang, Daconi menyebutkan, transportasi ke sana jauh. Harga sampai di distributor tidak naik. Semen Padang tidak penentu harga sebab pemasok semen di Palembang adalah Baturaja.
Kontraktor mengeluhkan harga semen di Palembang karena mereka belum mengantongi dana tunai. Pencairan dana yang dijanjikan dari APBN, APBD dan dana pihak ketiga masih berlarut-larut.
Terkait soal dana, Pemerintah Pusat bergeming soal dana pembangunan beberapa arena untuk penyelenggaraan SEA Games XXVI di Jakabaring Spot City.
Deputi V Bidang Harmonisasi dan Kemitraan Kementerian Pemuda dan Olahraga Lalu Wildan, mengatakan, pemerintah pusat tidak akan mengucurkan dana tambahan, meski ada alokasi anggaran tambahan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2011.
“Dana untuk pembangunan venue tidak ada lagi. Dana yang ada hanya untuk membantu penyelenggaraan dan perlengkapan pertandingan,” kata Wildan.
Dia menjelaskan, sejak awal, Pemprov Sumsel yakin menyatakan membangun semua venue di kompleks olahraga Jakabaring melalui dana corporate social responsibility berbagai perusahaan, baik pemerintah maupun swasta, yang beroperasi di dae rah tersebut.
Sebagai bentuk dukungan, pemerintah pusat mengucurkan dana Rp125 miliar untuk menambah dana pembangunan venue pusat akuatik, menembak, atletik, dan beberapa venue. Dana berasal dari APBN 2011.
Gubernur Alex Noerdin mengatakan, masih ada dana Rp250 miliar yang belum cair untuk membantu kelancaran pembangunan venue karena para pihak takut melakukan penarikan.
“Dana itu tidak ada lagi. Saya tidak tahu dari mana angka itu datang,” kata Wildan.

Kendala tender
Sebelumnya, Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan, kendala utama yang dilaporkan dalam persiapan SEA Games terkait dengan proses tender. Banyak pihak ketiga yang ingin terlibat dalam penyelenggaraan. Namun, keterbatasan waktu membuat mereka tidak bisa menjalankan proses tender normal.
Usulan Hatta pernah dibicarakan dalam beberapa kali pertemuan tiga pihak, Kemenpora, Kementerian Keuangan, dan Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat.
Sempat mencuat usulan pembentukan tim advokasi untuk membahas segala kemungkinan terobosan penggunaan sumber dana. Namun, hingga saat ini, rencana itu mandek.
Hingga kini, pembangunan venue (arena) baru sepertiga selesai. Venue lain, rata-rata selesai 50-70 persen. Pembangunan stadion lapangan tembak terkendala soal lahan. (*/208)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar