Elin Yunita Kristanti
VIVAnews - Survey CNN menobatkan rendang dari Indonesia sebagai juara dunia, makanan paling lezat di muka Bumi. Namun, justru perusahaan Malaysia yang memasarkan rendang ke Belanda, bahkan bakal menembus pasar Eropa.
Kabar tersebut tak membuat Masyarakat Minang khawatir. Mereka yakin, cita rasa rendang Minang paling enak dan tiada dua --jauh berbeda dengan rendang di sejumlah kawasan Melayu.
Salah satunya diungkapkan Kepala Dinas Pariwisata Sumatera Barat, Burhasman Bur.
"Jauh berbeda rasanya, dan kami tidak ambil pusing dengan itu, karena rendang akan menemukan sendiri asal-usulnya dari rasa yang dihasilkan," kata Burhasman Bur padaVIVAnews.com, Jumat 9 September 20111.
Burhasman mengaku pernah mencoba rendang di Australia. Di sana, katanya, masakan rendang dibuat langsung orang Minang yang berasal dari Padang Panjang. "Rasanya khas dan saya tahu ini pasti dari Padang," katanya.
Mendunianya rendang saat ini, menurut dia, telah melewati proses panjang yang dilakukan secara massif maupun sendiri-sendiri. Promosi makanan Minang dilakukan restoran masakan Padang di sejumlah belahan dunia --sebuah upaya bersama yang saat ini telah membuahkan hasil.
"Dalam dunia wisata kuliner Minang, kami kerap mempromosikan ini. Saat ini, yang tak kalah penting memperkenalkan masakan lain selain rendang --seperti Kalio-- yang rasanya tak kalah enak," tambahnya.
Romi, mahasiswa pasca sarjana Universitas Negeri Padang (UNP) mengaku, dia juga tak lantas tersulut emosi, mendengar perusahaan Malaysia berjualan rendang ke Eropa. Apalagi, Minang dan Malaysia punya akar budaya yang tak jauh berbeda.
"Ini bukan soal klaim mengklaim, rendang Malaysia dan Padang itu berbeda," kata dia.
Terkait keinginan Malaysia untuk menduniakan rendang sapi dan rendang ayam, upaya ini menurut dia, hal yang tak perlu diperdebatkan.
Padang, dia menambahkan, mempunyai banyak jenis rendang yang layak dikenalkan pada dunia. Payakumbuh, misalnya, punya rendang khas. "Ada rendang telur dan rendang paru,” kata dia.
Rendang telur berbahan dasar telur ayam yang digoreng kemudian diiris kecil. Cara pembuatannya tak jauh beda dengan pembuatan rendang pada umumnya.
Sementara itu, pewaris tahta Kerajaan Pagaruyuang, Puti Reno Raudah Thaib mengaku, tidak ingin mempersoalkan asal-usul rendang, asli Minang atau warisan kuliner Melayu. Tak perlu jadi polemik. Minangkabau yang dikenal juga sebagai Melayu Tua, memiliki ciri khas masing-masing.
"Rendang Minang dengan Rendang Negeri Sembilan (Malaysia) dan Riau itu berbeda baik dalam bumbu maupun cara memasaknya," kata Puti Reno Raudah Thaib.
Bagi masyarakat Minang, dia menambahkan, rendang sudah menjadi masakan tradisi yang dihidangkan dalam acara adat dan hidangan keseharian. Sebagai masakan tradisi, rendang diduga telah lahir sejak orang Minang menggelar acara adat pertamanya.
Sejarawan Universitas Andalas Prof Gusti Asnan menduga, rendang telah menjadi masakan sejak orang Minang mulai berlayar ke Malaka untuk berdagang pada awal abad ke-16. “Karena perjalanan melewati sungai dan memakan waktu lama, rendang mungkin menjadi pilihan tepat saat itu sebagai bekal,” kata dia. (art)
Laporan: Eri Naldi | Padang
• VIVAnewsTerkait keinginan Malaysia untuk menduniakan rendang sapi dan rendang ayam, upaya ini menurut dia, hal yang tak perlu diperdebatkan.
Padang, dia menambahkan, mempunyai banyak jenis rendang yang layak dikenalkan pada dunia. Payakumbuh, misalnya, punya rendang khas. "Ada rendang telur dan rendang paru,” kata dia.
Rendang telur berbahan dasar telur ayam yang digoreng kemudian diiris kecil. Cara pembuatannya tak jauh beda dengan pembuatan rendang pada umumnya.
Sementara itu, pewaris tahta Kerajaan Pagaruyuang, Puti Reno Raudah Thaib mengaku, tidak ingin mempersoalkan asal-usul rendang, asli Minang atau warisan kuliner Melayu. Tak perlu jadi polemik. Minangkabau yang dikenal juga sebagai Melayu Tua, memiliki ciri khas masing-masing.
"Rendang Minang dengan Rendang Negeri Sembilan (Malaysia) dan Riau itu berbeda baik dalam bumbu maupun cara memasaknya," kata Puti Reno Raudah Thaib.
Bagi masyarakat Minang, dia menambahkan, rendang sudah menjadi masakan tradisi yang dihidangkan dalam acara adat dan hidangan keseharian. Sebagai masakan tradisi, rendang diduga telah lahir sejak orang Minang menggelar acara adat pertamanya.
Sejarawan Universitas Andalas Prof Gusti Asnan menduga, rendang telah menjadi masakan sejak orang Minang mulai berlayar ke Malaka untuk berdagang pada awal abad ke-16. “Karena perjalanan melewati sungai dan memakan waktu lama, rendang mungkin menjadi pilihan tepat saat itu sebagai bekal,” kata dia. (art)
Laporan: Eri Naldi | Padang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar