Rendang (Wikipedia)
VIVAnews - Rendang telah mendunia. SurveiCNN bahkan menobatkan rendang Sumatera Barat sebagai makanan paling lezat di dunia. Bahkan, Burger King pernah membuat Rendang Burger pada tahun 1987.
Namun, rendang tak hanya ada di Indonesia: ada rendang peranakan Singapura juga rendang ala Malaysia. Ini memicu pertanyaan, sebenarnya, dari mana asal rendang?
Namun, rendang tak hanya ada di Indonesia: ada rendang peranakan Singapura juga rendang ala Malaysia. Ini memicu pertanyaan, sebenarnya, dari mana asal rendang?
Rendang tak cuma ada di Indonesia: ada rendang peranakan Singapura juga ala Malaysia.
Sous chef Hotel Equatorial, Kuala Lumpur, Azhar Alias menyebut, jejak rendang dipastikan bisa dilacak dari Pulau Sumatera, Indonesia. "Adalah bagian dari kuliner Padang, yang dibawa oleh etnis Minangkabau ke Negeri Sembilan," kata dia, seperti dimuat The Star. Orang Minang diketahui pindah ke pantai barat yang kini bagian Malaysia pada awal abad ke-15.
Ashar Daud, Executive Sous Chef pada The 39 Restaurant di PNB Darby Park, KL, menyatakan hal senada. "Banyak masakan Malaysia memiliki akar di Indonesia atau dipengaruhi tradisi kuliner republik itu."
Dua chef itu sepakat, dari Negeri Sembilan rendang menyebar ke sejumlah wilayah kerajaan di sepanjang Semenanjung Malaysia--di mana di tiap wilayah resepnya dimodifikasi sesuai selera lokal, yang kemudian melekat sebagai masakan otentik Malaysia, dan menjadi bagian dari kebudayaan negeri itu juga. "Rendang adalah bagian integral dari setiap kegiatan perayaan," kata Ashar Daud.
Peran gotong royong mengemuka dalam kegiatan memasak rendang di desa-desa Malaysia. "Setiap kali ada perayaan seperti hari raya atau pernikahan, orang-orang desa akan berkumpul, dengan membawa bahan-bahan yang paling mudah dicari," kata dia.
Misalnya, satu keluarga adatang membawa serai, lainnya membawa lengkuas. Ada juga yang membawa cabai kering. Pembuatan rendang pun bersifat komunal, dibanding menggoreng ikan misalnya. Orang-orang berkumpul di wajan besar--dengan campuran daging dan bumbu mendidih, sambil tertawa-tawa, dan berbagi cerita, juga gosip.
Asal usul rendang dari Padang juga diungkap sejarawan Melayu dari Universitas Andalas, Padang, Muhammad Nur. Migrasi orang Minang pada awal abad ke-16 diyakini sebagai awal keberadaan rendang di sejumlah tanah Melayu. "Migrasi ini yang saya duga kuat membuat rendang menembus batas teritorial Minangkabau pada awal abad ke-16," kata dia pada VIVAnews.com.
Kala itu, migrasi besar-besaran orang Minang menuju Malaka terjadi. Selain mencari daerah baru, migrasi ini bertujuan untuk pengembangan ekonomi. Migrasi ini memanfaatkan jalur sungai Rokan, Riau, dan menyeberang ke Malaka.
"Malaka saat itu kan gerbang utama menuju Semenanjung Malaya (Malaysia saat ini). Rata-rata orang Minang ini mendiami Negeri Sembilan dan Johor Baru untuk mengembangkan budaya, termasuk kuliner," kata M Nur
Hal ini, katanya, diperkuat dari sejumlah catatan Syech Burhanudin--ulama pembawa ajaran tareqat satariyah ke Sumbar--yang menuliskan bahwa rendang pada awalnya menggunakan daging yang tergolong tidak halal. Sejak Islam masuk, dimulai sejak abad ke-13 dan sempurna pada abad ke-16, endang mulai mengalami perubahan, terutama dari daging yang digunakan sebagai bahan utama. Daging kerbau, kambing, sapi, menjadi pilihan utama untuk membuat rendang daging. (kd)
• VIVAnewsAshar Daud, Executive Sous Chef pada The 39 Restaurant di PNB Darby Park, KL, menyatakan hal senada. "Banyak masakan Malaysia memiliki akar di Indonesia atau dipengaruhi tradisi kuliner republik itu."
Dua chef itu sepakat, dari Negeri Sembilan rendang menyebar ke sejumlah wilayah kerajaan di sepanjang Semenanjung Malaysia--di mana di tiap wilayah resepnya dimodifikasi sesuai selera lokal, yang kemudian melekat sebagai masakan otentik Malaysia, dan menjadi bagian dari kebudayaan negeri itu juga. "Rendang adalah bagian integral dari setiap kegiatan perayaan," kata Ashar Daud.
Peran gotong royong mengemuka dalam kegiatan memasak rendang di desa-desa Malaysia. "Setiap kali ada perayaan seperti hari raya atau pernikahan, orang-orang desa akan berkumpul, dengan membawa bahan-bahan yang paling mudah dicari," kata dia.
Misalnya, satu keluarga adatang membawa serai, lainnya membawa lengkuas. Ada juga yang membawa cabai kering. Pembuatan rendang pun bersifat komunal, dibanding menggoreng ikan misalnya. Orang-orang berkumpul di wajan besar--dengan campuran daging dan bumbu mendidih, sambil tertawa-tawa, dan berbagi cerita, juga gosip.
Asal usul rendang dari Padang juga diungkap sejarawan Melayu dari Universitas Andalas, Padang, Muhammad Nur. Migrasi orang Minang pada awal abad ke-16 diyakini sebagai awal keberadaan rendang di sejumlah tanah Melayu. "Migrasi ini yang saya duga kuat membuat rendang menembus batas teritorial Minangkabau pada awal abad ke-16," kata dia pada VIVAnews.com.
Kala itu, migrasi besar-besaran orang Minang menuju Malaka terjadi. Selain mencari daerah baru, migrasi ini bertujuan untuk pengembangan ekonomi. Migrasi ini memanfaatkan jalur sungai Rokan, Riau, dan menyeberang ke Malaka.
"Malaka saat itu kan gerbang utama menuju Semenanjung Malaya (Malaysia saat ini). Rata-rata orang Minang ini mendiami Negeri Sembilan dan Johor Baru untuk mengembangkan budaya, termasuk kuliner," kata M Nur
Hal ini, katanya, diperkuat dari sejumlah catatan Syech Burhanudin--ulama pembawa ajaran tareqat satariyah ke Sumbar--yang menuliskan bahwa rendang pada awalnya menggunakan daging yang tergolong tidak halal. Sejak Islam masuk, dimulai sejak abad ke-13 dan sempurna pada abad ke-16, endang mulai mengalami perubahan, terutama dari daging yang digunakan sebagai bahan utama. Daging kerbau, kambing, sapi, menjadi pilihan utama untuk membuat rendang daging. (kd)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar