BANJIR PASAMAN BARAT
PASBAR, Banjir yang melanda beberapa kecamatan di Kabupaten Pasaman Barat, sejak empat hari belakangan mengakibatkan sekitar 649,5 hektare lahan pertanian di daerah itu rusak berat dan terancam gagal panen.
“Dampak banjir di Pasaman Barat juga dialami oleh kalangan petani. Ratusan hektare lahan pertanian rusak berat dan terancam gagal panen karena sebagian tanaman sudah siap untuk panen,” kata Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Holtikultura dan Peternakan Pasaman Barat, Johniwar di Simpang Ampek, Senin (7/11).
Disebutkan, lahan pertanian yang mengalami rusak berat yakni tanaman jagung seluas 137 hektare dengan rincian 125 hektare di Kecamatan Pasaman dan 12 hektare di Kecamatan Kinali. Selain itu, tanaman padi mengalami rusak berat seluas 60 hektare. Sebanyak 50 hektare diantaranya berada di Kecamatan Pasaman dan 10 hektare lainnya di Kecamatan Kinali. Tanaman kedele juga mengalami rusak berat seluas 2,5 hektare, masing-masing 2 hektare di Kecamatan Pasaman dan 0,5 hektare di Kecamatan Kinali.
“Data sementara yang berhasil kita himpun, lahan pertanian yang rusak 199,5 hektare atau hampir 200 hektare. Namun, kita masih melakukan pendataan terhadap lahan petani yang rusak akibat banjir,” kata Johniwar.
Jika hujan tidak berhenti, dikhawatirkan ratusan hektare lahan pertanian seperti lahan jagung dan sawah yang rusak akan semakin meluas dan membuat masyarakat menderita. Selain itu, lahan kelapa sawit warga yang ada di sekitar Sungai Batang Saman juga akan rusak akibat hantaman air. Bahkan, air di Sungai Batang Saman telah sampai ke badan jalan. Akibatnya, kendaraan harus antre jika ingin melalui jembatan Batang Saman. “Akibat rusaknya lahan pertanian dan perkebunan warga, maka ditaksir warga mengalami kerugian ratusan juta rupiah,” katanya.
Selan itu, data yang berhasil dihimpun di Rantau Panjang Kecamatan Sasak Ranah Pasisie, 250 hektare lebih sawah yang sudah siap untuk panen, ludes disapu banjir. Lahan jagung masyarakat seluas 100 hektare juga tidak bisa dipenen lagi. Sementara untuk tanaman jenis lainnya, areal yang rusak akibat banjir mencapai 50 hektare, dan untuk tanaman sawit seluas 50 hektare.
Hingga Senin (7/11), data yang berhasil dihimpun di lapangan, banjir yang merendam rumah warga mencapai 1.102. Dengan rincian, di Kampung Nelayan Kecamatan Sasak sebanyak 64 rumah, Jorong Pondok 322 rumah, Jorong Pasar Lamo 66 rumah, Jorong Rantau Panjang 250 buah, Jorong Maligi 230 rumah.
Kemudian di kampung Pangkalan Bayur Kabung Jorong Ampek Koto Kecamatan Kinali 60 buah rumah, di Sikabau Kecamatan Koto Balingka 100 unit rumah, dan Air Gadang Kecamatan Pasaman 10 rumah.
Wakil Gubernur, Muslim Kasim beserta Bupati Pasaman Barat, Baharuddin R, Senin (7/11), langsung melakukan peninjauan ke Kecamatan Sasak Ranah Pasisie dan menyerahkan sejumlah bantuan untuk korban banjir.
Sementara Kepala BPBD, Asgiarman mengatakan telah berkoordinasi dengan Dinas Sosial untuk segera mengirim beras ke Sasak. Sedangkan PMI Pasaman Barat sejak Sabtu (5/11) lalu telah mengirimkan ikan kaleng ke rumah warga yang dilanda duka lara.
Bahkan, sejak sepekan terakhir, tim BPBD juga telah menyediakan perahu karet untuk mengevakuasi ratusan warga yang mengungsi ke rumah sanak saudaranya. Perahu karet pemerintah memang dirasakan masih kurang. Pemerintah daerah berjanji akan menambah pengadaan perahu karet guna mengevakuasi korban banjir yang terendam. (h/nir)
(haluan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar