Padang,
Fenomena cepatnya jadwal shalat akhir-akhir ini, akibat dari peristiwa deklinasi matahari. Fenomena ini berulang di setiap tahunnya, khususnya di Oktober, November sampai Desember. Menjelang Januari, maka jadwal akan kembali normal.
Menurut ahli hisab Muhammadiyah Padang, Firdaus AN, kalau ingin melihat buktinya, silahkan bandingkan dengan jadwal shalat di November 2010 atau November 2012 mendatang. Bedanya paling-paling kurang dari dua menit.
“Negara-negara yang dilalui garis khatuliswa, waktu shalatnya terpengaruh oleh deklinasi matahari. Jadi tidak hanya jadwal shalat di Sumbar saja, di Jakarta, Papua, Malaysia dan negara lainnya juga berubah di bulan ini,” katanya kepada Singgalang, Senin (7/11).
Dikatakannya, metode penetapan waktu shalat ini begitu setiap tahun. Maka tidak mengherankan kalau Syeikh Jamil Jambek berani mengeluarkan jadwal shalat sepanjang masa.
“Itu karena waktu shalat bisa diukur berdasarkan deklinasi matahari tadi. Hal ini sebenarnya sudah disebutkan Allah dalam Alquran yakni surat Ar Rahman ayat 17 yang berbunyi ‘Tuhan yang memelihara kedua tempat terbit matahari dan Tuhan yang memelihara kedua tempat terbenamnya,” tambahnya.
Surah ini menyebutkan, matahari memiliki dua tempat terbit dan dua tempat terbenam, yakni di musim dingin dan musim panas. Jika rajin memperhatikan matahari terbit dan terbenam, maka akan didapat dua tempat matahari terbit dan terbenam.
“Arahnya bersilangan. Jika ia terbit di timur sebelah kanan, maka ia akan terbenam di barat sebelah kiri. Begitu juga jika terbit di timur sebelah kiri, maka ia akan terbenam di barat sebelah kanan. Mereka yang tinggal di tepi laut dan sering melihat matahari terbenam, sudah tidak asing lagi dengan fenomena ini,” tambahnya. (106) |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar