Meski berhasil membantai Kamboja setengah lusin tanpa balas, namun Timnas Indonesia masih banyak kelemahan yang harus diperbaiki. Apalagi lawan berat sesungguhnya di Grup A adalah Singapura, Malaysia dan Thailand.
Timnas U 23 menang dengan angka meyakinkan, 6-0 atas Kamboja pada pertarungan grup A cabang Sepakbola SEA Games XXVI, Palembang-Jakarta, Senin (7/11). Namun, penampilan garuda muda yang begitu ciamik di babak pertama, tak terlihat lagi di babak kedua.
Kondisi ini hendaknya menjadi pelajaran bagi Rahmad Darmawan saat berhadapan dengan Singapura, Jumat (11/7) mendatang. Beruntung tombak-tombak Kamboja tak mampu mengkonversikan beberapa peluang yang mereka dapat di awal babak kedua menjadi gol. Ceritanya bisa saja berbeda, jika Egi Melgiansyah Cs meladeni tim yang lebih baik, seperti Thailand, Malaysia ataupun Singapura.
Dari statistik yang tersaji selama pertandingan, olah bola anak asuhan RD –sapaan akrab Rahmad Darmawan—merosot di babak kedua, terutama ball position . Jika babak pertama mereka menguasai 70 persen bola, maka di babak kedua penguasaan bola Titus Bonai dan kawan-kawan hanya 56 persen saja.
Ternyata, RD menyadari itu. Mantan pelatih Sriwijaya FC ini mengaku belum puas dengan kemenangan tersebut. Katanya, masih banyak kelemahan yang harus diperbaiki apalagi lawan Indonesia berikutnya bukanlah lawan yang enteng. Tim-tim seperti Malaysia, Thailand, dan Singapura tak boleh diremehkan.
“Selain itu, konsistensi permainan dan juga penyelesaian akhir yang kurang baik harus diperbaiki,” tegasnya.
Mengenai lini pertahanan yang beberapa kali sempat dilewati para pemain Kamboja, RD menyebut tak ada masalah serius, karena empat pemain bertahan sudah bisa berkomunikasi dengan baik, meski harus tetap dievaluasi.
Hanya saja, RD tetap mengapresiasi penampilan Patrick Wanggai dan punggawa tim lainnya yang mampu bermain lepas. Tak terlihat mereka nervous. Jujur, kata RD, ia tak mengira anak asuhnya sudah mampu mengatasi situasi tertekan atas ekspektasi yang tinggi, sejak awal
“Yang saya prediksi tadinya akan terjadi, yaitu kegugupan bermain pada pertandingan pertama. Start ini di luar dugaan. Anak-anak mampu mengatasi situasi bahkan mampu melakukan improvisasi sehingga mampu meraih kemenangan,” ujarnya.
“Secara umum kami belum puas karena baru langkah kecil. Masih ada tantangan besar yang harus dihadapi,” tambahnya.
Dilanjutkannya, untuk menghadapi Singapura Jumat mendatang, RD memformulasi timnya untuk bermain sabar. Kesimpulan ini ia dapatkan setelah mengantongi kekuatan Singapura yang ia pelajari saat tim negeri pulai ini menahan Malaysia di laga sebelumnya.
“Singapura adalah tim yang bermain dengan cara yang berbeda dibandingkan tim-tim lain yang bermain di event ini. Saya lihat mereka main dengan pola 3-4-3 dan ketika bertahan mereka main dengan 5-4-1,” ungkap Rahmad.
“Jadi, mereka memang sangat fokus dengan lini pertahanan untuk kemudian melakukan serangan balik melalui pemain depan nomor 5 (Navin Neil Vanu). Nomor 5 ini memang punya skill bagus dan kecepatan. Dan beberapa kali memang efektif. Hampir Malaysia kebobolan,” sambungnya.
Untuk meredam permainan Singapura, Rahmad meminta timnya main lebih hati-hati dan menghindari kecerobohan. Selain itu, dia juga menekankan pentingnya kesabaran di lapangan.
“Kalau kita ceroboh, pasti situasinya akan berbeda. Singapura sangat mementingkan pertahanan dan sangat disiplin. Bahkan, saat Malaysia hanya menempatkan satu striker, tiga bek tengah mereka juga tidak meninggalkan posisinya,” tutupnya.
Dalam pertandingan menghadapi Kamboja, Gol kemenangan Indonesia tercipta melalui Titus Bonai pada menit 27, Patrick Wanggai pada menit 29 dan 40, Gunawan Dwi Cahyo menit 34, Andik Vermansyah menit 81 dan Ramdani Lestaluhu pada menit 84.
Dengan perolehan tiga poin itu Indonesia berada di puncak klasemen sementara Grup A dengan tiga poin karena pada pertandingan sebelumnya Singapura melawan Malaysia berakhir imbang 0-0.
Tuan rumah Indonesia yang berkostum merah putih putih di awal babak pertama langsung berinisiatif memberikan tekanan ke pertahanan lawan. Pemain belakang Abdul Rahman malah yang langsung mengancam gawang Kamboja dengan sudulan kerasnya, tapi meluncur tipis di atas gawang.
Kesempatan kedua datang dari Ferdinan Sinaga. Setelah mampu melepaskan diri dari hadangan pemain lawan, pemain Semen Padang itu melesatkan tendangan keras. Hanya saja tendangan itu mampu ditepis penjaga gawang Kamboja, Sou Yaty.
Sering melakukan serangan, anak asuh Rahmad Darmawan seperti lupa akan pertahanan. Serangan balik cepat dari Kamboja mampu merepotkan barisan belakang sehingga Phourng Soksana menjebol gawang Kurnia Meiga pada menit 18, tapi gol dianulir karena pemain dinyatakan wasit lebih dulu “offiside”.
Serangan dari sayap baik melalui Oktovianus Maniani maupun Ferdinan Sinaga kemudian lebih digencarkan. Akhirnya setelah menyambut umpan terukur Stevie Bonsapia, Titus Bonai mampu menjebol gawang Kamboja dengan sundulan pada menit 27 dan mengubah kedudukan menjadi 1-0.
Unggul 1-0 membuat semangat tim Garuda Muda itu meningkat. Hasilnya pada menit 29 mampu menggandakan keunggulan lewat tendangan bola mati dari kaki Patrick Wanggai. Dengan gol ini tuan rumah unggul menjadi 2-0.
Meski unggul 2-0 serangan yang dibangun oleh Egi Mel-giansyah dan kawan-kawan tidak langsung mengendur. Beberapa kali serangan dilakukan hingga akhirnya pemain belakang Gunawan Dwi Cahyo mampu menambah keunggulan menjadi 3-0 pada menit 34 setelah terjadi kemelut di depan gawang Kamboja.
Stadion Utama Gelora Bung Karno kembali bergemuruh setelah Patrick Wanggai menciptakan gol keduanya pada menit 40. Gol ini tercipta setelah mendapatkan umpan terukur dari Oktovianus Maniani sehingga membuat kedudukan menjadi 4-0 yang bertahan hingga babak pertama usai.
Memasuki babak kedua giliran Kamboja berinisiatif melakukan serangan kepertahanan tuan rumah yang dimotori oleh Abdul Rahman. Bahkan tendangan keras pemain Kamboja sempat membahayakan gawang Kurnia Meiga, meski akhirnya tidak tercipta gol.
Indonesia yang tampil segarang di babak pertama terlihat sering kehilangan bola. Sentuhan bola dari kaki ke kaki jarang diperlihatkan sehingga masuk menit 70 tidak terjadi penambahan gol meski peluang banyak didapatkan.
Setelah banyak peluang tercipta akhirnya Andik Vermasyah mampu memecah kebuntuan dengan mencetak gol pada menit 81 sehingga mengubah kedudukan menjadi 5-0. Gol tercipta lewat tendangan jarak jauh dengan keras sehingga bola tidak bisa ditahan penjaga gawang Kamboja.
Pada menit 84 giliran Ramdani Lestaluhu menjebol gawang Kamboja. Gol tercipta setelah pemain asal Tulehu Maluku itu mampu menyelesaikan dengan baik umpan terukur dari Andik Vermansyah sehingga membuat kedudukan menjadi 6-0.
Hingga peluit panjang tanda pertandingan usai ditiup wasit asal Myanmar, Win Htut, kedudukan tetap 6-0 untuk kemenangan tuan rumah Indonesia. (h/mat/ant)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar