LAGI, POLISI DITEMBAK
Situasi di Papua kian gawat dan sulit diredam. Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha mengatakan, bahwa untuk meredam situasi di Papua memang bukan perkara yang mudah. Hal tersebut lantaran adanya kelompok bersenjata di Bumi Cendrawasih.
Apalagi, kelompok yang diamankan bukan hanya satu, dua saja. Jadi kalau memang ada kelompok-kelompok yang secara sadar bersenjata, atau secara sadar tanpa senjata yang juga mengacaukan keamanan. “Itu susahnya kita, tapi memang harus di tindak tegas, tapi bahwa jumlahnya bukan satu dua, itu bisa dilihat itu sangat mengganggu keamanan kita khususnya di Papua. Kecuali orangnya itu- itu lagi,” kata Julian di Gedung Binagraha, Jalan Veteran, Jakarta Pusat, Senin (7/11).
Kendati demikian, tidak boleh ada tindakan yang tidak terukur oleh penegak keamanan. Bahwa mereka di tugaskan di Papua, untuk menjaga keamanan dan ketertiban. “Dibenarkan untuk bertindak tegas untuk terciptanya keamanan dan ketertiban masyarakat papua sendiri,” tukasnya.
Sebelumnya, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengatakan, gerakan separatis yang selama ini mengganggu keamanan di Papua merupakan akumulasi berbagai persoalan, antara senjata, Freeport, ekonomi, semua kumpul jadi satu, sehingga terlihat sebagai sebuah persoalan besar.
Purnomo menjelaskan, struktur organisasi gerakan separatis di Papua cenderung terpisah-pisah, jumlahnya ada sekira tiga hingga empat kelompok.
Sejak tahun 2007 pemerintah telah melakukan pengamatan terhadap kelompok tersebut dan tokoh-tokoh dalam kelompok tersebut tidak saling bersatu. “Ada kelompok pegunungan, pantai, ada yang dalam negeri. Kelompok ini tidak besar. Struktur separatis ini terpisah-pisah dan tidak jelas” tutur Purnomo.
Polisi Ditembak
Sementara itu pelaku penembakan mobil patroli PT Freeport Indonesia, Route Patrol (RP) 07, di Mile 46 pada Senin siang langsung lari ke hutan usai melakukan penembakan. Seorang polisi dikabarkan menjadi korban dalam insiden tersebut.
Polisi mengaku masih melakukan pengejaran terhadap pelaku penembakan. Mabes Polri menjelaskan, usai menembak pelaku langsung melarikan diri. “Untuk tersangkanya sedang dalam pengejaran, karena mereka menembak dan setelah itu langsung melarikan diri ke hutan yang boleh dikatakan cukup lebat dan cukup terjal,” ujar Kadiv Humas Polri Saud Usman Nasution, Senin.
Saud menambahkan, saat ini kejadian masih dalam proses pengembangan polri. Penembak masih belum bisa diketahui dari kelompok mana, namun mereka adalah kelompok bersenjata.
Sebelumnya, penembakan dilakukan terhadap mobil patroli Freeport di Mile 46 sekira pukul 11.20 WIT. Akibat insiden tersebut, seorang anggota Satpor 3 Polda Papua, Briptu Marselinus, menderita luka tembak di kepala.
Korban terkena tembakan di telinga dan tembus ke pelipis kiri. Berdasarkan informasi, ada dua korban akibat penembakan tersebut, namun identitas seorang lagi belum diketahui. Korban langsung dibawa ke Rumah Sakit Timika untuk menjalani perawatan. (dn/ant/ti)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar