Ada tutur kata yang tak kau terima
tapi kenapa kau harus begitu
teganya engkau pergi dariku
kembali, kembali
oh kembali
***
Demikian cuplikan syair lagi berjudul ‘Kembali’ yang ditulis Presiden SBY. Lagu tersebut dilantunkan oleh Afgan Syahreza dan mendapat aplaus meriah dari hadirin peluncuran album ke empat karya SBY.
Puluhan orang Afganisme, sebutan bagi penggemar fanatik Afgan, menjerit-jerit tak karuan mendengarkan lagu ini. Tidak sdikit dari para ternyata itu sudah hafal lirik lagu yang baru pertama dinyanyikan oleh pelantun aslinya itu.
Jika menyimak liriknya secara utuh, lagu itu mengisahkan tentang seorang pria yang ditinggal pergi oleh kekasihnya. Tapi nampaknya bukan cuma itu yang SBY ingin saat menulis syair tersebut pada 23 Desember 2003. Ini tercantum dalam catatan kaki di sampul CD album ‘Harmoni’.
“Lagu ini menggambarkan serba-serbi kehidupan, yang sering terjadi miskomunikasi dan salah sangka. Akan sangat bijak jika kita tidak mudah berpraduga, tetapi sebaliknya rajin menjalin komunikasi dan persaudaraan,” demikian tulis SBY dalam lagu berjudul ‘Kembali’.
Ulasan tentang lagu ‘Kembali’ kemudian dipaparkan oleh Remi Silado. Wartawan senior yang juga seniman tersebut berpendapat, Presiden SBY sepertinya ingin memperingatkan para partner politiknya.
“Di beberapa bagian lirik presiden menggunakan kemampuan menulis yang unik. Di dalam tradisi sastra Jawa disebut sanepan (kiasan),” ujar Remi Silado saat mengawali sambutan launching di Teater Kecil, TIM, Cikini, Jakarta, Senin (31/10).
“Saya lihat lagu ini tidak cuma kisah seseorang yang meradang tatkala ditinggal kekasihnya. Tapi ini adalah sanepan, kiasan. Bisa jadi kekasihnya, atau anggota-anggota partai yang awalnya mendukung kini jadi luntur,” analisa Remi.
Remi juga mengatakan, biasanya dalam sebuah lagu, yang memberi pengaruh besar adalah penyanyinya. Tapi di lagu-lagu yang tegabung dalam album ‘Harmoni’ ini, justru yang memiliki daya tarik adalah sang pencipta, yang tak lain adalah seorang Presiden.
Album ke empat
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kembali meluncurkan album lagu-lagu ciptaannya. Agnes Monica, Sandy Sandoro, Afgan dan sederetan musisi terkemuka lainnya berpartisipasi dalam album ke empat SBY tersebut.
Seperti rilis yang diterima detikcom dari produser album ini, Royal Prima Musikindo, Senin (31/10), disebutkan tata musik ditangani arranger ternama. Di antaranya adalah Erwin Gutawa, Tohpati, Andi Rianto, Iwan Hasan dan Dwiki Darmawan.
Sedangkan para penyanyinya juga tidak kalah tenar. Ada Sandhy Sondoro, Agnes Monica, Andy/Rif, Afghan, Rafika Duri dan Harvey Malaiholo. “Pada album ini juga memuat aransemen dan musisi Jeff Lorber dan penyanyi Jeffrey Pescetto dari AS,” tulis rilis tersebut.
Peluncuran album berlangsung di Teater Kecil TIM, Jl. Cikini Raya, Jakarta. Artis yang ikut terlibat dalam album ini juga hadir. Hadir pula Staf Khusus Presiden Bidang Media, Ahmad Yani dan mantan Menbudpar yang kini menjabat Menteri ESDM, Jero Wacik.
Presiden SBY di sela-sela kesibukannya, sering menyempatkan diri menulis lagu. Album ‘Rinduku Padamu’ ciptaan SBY banyak dinyanyikan penyanyi terkenal seperti Edo Kondologit dan Widi AB-3.
Setelah sukses ‘Rinduku Padamu’ (2006), SBY meluncurkan album ‘Majulah Negeriku’ (2007). Kemudian album ketiga merupakan album instrumentalia bertema ‘Evolusi’ yang berasal dari dua album sebelumnya.
Sepuluh lagu bertajuk ‘Evolusi’ tersebut merupakan hasil reinterpretasi dari lagu-lagu ciptaan SBY yakni ‘Ku Yakin Sampai di Sana’, ‘Rinduku Padamu’, hingga ‘Hening’. Peluncuran album ‘Evolusi’ saat itu dikemas dalam sebuah konser mewah di ruang Cendrawasih, Jakarta Convention Center, Jakarta 2009 lalu. (*) |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar