DEMAK - Tiga dari empat korban tewas akibat ledakan bahan petasan di Demak, Jawa Tengah berhasil diidentifikasi petugas forensik Polda Jateng. Empat korban ledakan tersebut dalam kondisi mengenaskan karena tubuhnya hancur berkeping-keping.
Ketiga korban yang telah teridentifikasi adalah Romadlon, Masyuri dan Nunung Pradewa.
Kabid Bin Ops Reskrim Polres Demak, Iptu Zainil Ari, mengatakan korban Romadlon bisa dikenali lantaran bagian tubuh bagian atas dan kepalanya masih utuh. "Masyuri dikenali dari ikat pinggang yang dikenakannya dan bagian tubuh bagian paha yang masih utuh," katanya, di lokasi kejadian, usai proses evakuasi, Senin (31/10).
Ia melanjutkan, korban lainnya yang berhasil dikenali adalah Nunung Pradewa alias Kamandanu. "Dia dapat dikenali dari rahang atas dan kulit yang masih tersisa, di mana terdapat semasa hidup di sekujur tubuh terdapat kutil," ujar Zainul.
Satu korban lainnya, belum dapat dikenali tapi hampir dipastikan adalah Irsadul Ikbat. "Proses evakuasi sudah selesai, serpihan kecil kami serahkan kepada keluarga melalui pihak kelurahan untuk dimakamkan sedangkan potongan besar dibawa ke RS Bhayangkara Semarang untuk kepentingan penyelidikan," jelasnya.
Setelah proses olah TKP oleh Labfor Polda Jateng dan evakuasi selesai, lokasi akan ditutup dari masyarakat umum. Dari pengamatan Tribun Jogja, sampai pukul 16.00 WIB warga semakin banyak yang berdatangan untuk sekedar melihat tempat terjadinya ledakan atau menonton proses pencarian sisa-sisa tubuh yang dilakukan oleh keluarga.
Lokasi terjadinya ledakan bahan baku petasan, di Dukuh Penjoran, Desa Bulusari, Kecamatan Mranggen, Kabupaten Demak, Jateng, Senin (31/10/2011). Ledakan terjadi hari Minggu (30/10/2011) sekitar pukul 20.00 WIB. Empat rumah warga hancur lebur akibat kerasnya ledakan bahan petasan tersebut.
Editor: Yulis Sulistyawan | Sumber: Tribun Jogja
Tidak ada komentar:
Posting Komentar