Binjai, Singgalang
Seorang bayi lahir dua hari lalu di Binjai, Sumatra Utara, memiliki kepala tiga. Bayi tersebut masih dirawat secara intensif di Rumah Sakit, Kesrem.
Bayi yang lahir dengan operasi ceasar pada Jumat malam (28/10) itu, dirawat di rumah sakit yang belum memiliki peralatan lengkap.
Bayi berkepala tiga itu, merupakan pasangan Yusnita dan Poniman, warga Tanjung Jati, Kota Binjai, Sumatra Utara, mendapatkan perhatian warga setempat.
“Kondisi bayi tersebut terlahir sangat memprihatinkan, dengan berat empat kilogram, dengan kondisi kepala seperti tiga buah yang ditopang satu badan,” kata Syamsidar yang diwartakan Antara.
Bayi tersebut diduga menderita pembesaran selaput otak atau meningokel, yang se karang terbaring di dalam ru ang inkubator, dan dijaga sejumlah perawat rumah sakit.
Syamsidar mengatakan, pihak rumah sakit menganjurkan agar bayi ini dibawa kerumah sakit Haji Adam Malik Medan, karena harus dirawat oleh dokter dan alat yang lebih lengkap.
Namun pihak keluarga, katanya, tidak memiliki biaya untuk membawa bayi tersebut sehingga kami hanya pasrah saja.
Sementara itu dokter jaga rumah sakit Kesrem Binjai, dr Dimyana menyatakan kondisi bayi masih baik dan mau minum.
Namun, harus segera ditangani secara serius di rumah sakit yang lebih lengkap peralatan dan dokter spesialisnya, agar nyawa anak tersebut bisa diselamatkan. (*)
Seorang bayi lahir dua hari lalu di Binjai, Sumatra Utara, memiliki kepala tiga. Bayi tersebut masih dirawat secara intensif di Rumah Sakit, Kesrem.
Bayi yang lahir dengan operasi ceasar pada Jumat malam (28/10) itu, dirawat di rumah sakit yang belum memiliki peralatan lengkap.
Bayi berkepala tiga itu, merupakan pasangan Yusnita dan Poniman, warga Tanjung Jati, Kota Binjai, Sumatra Utara, mendapatkan perhatian warga setempat.
“Kondisi bayi tersebut terlahir sangat memprihatinkan, dengan berat empat kilogram, dengan kondisi kepala seperti tiga buah yang ditopang satu badan,” kata Syamsidar yang diwartakan Antara.
Bayi tersebut diduga menderita pembesaran selaput otak atau meningokel, yang se karang terbaring di dalam ru ang inkubator, dan dijaga sejumlah perawat rumah sakit.
Syamsidar mengatakan, pihak rumah sakit menganjurkan agar bayi ini dibawa kerumah sakit Haji Adam Malik Medan, karena harus dirawat oleh dokter dan alat yang lebih lengkap.
Namun pihak keluarga, katanya, tidak memiliki biaya untuk membawa bayi tersebut sehingga kami hanya pasrah saja.
Sementara itu dokter jaga rumah sakit Kesrem Binjai, dr Dimyana menyatakan kondisi bayi masih baik dan mau minum.
Namun, harus segera ditangani secara serius di rumah sakit yang lebih lengkap peralatan dan dokter spesialisnya, agar nyawa anak tersebut bisa diselamatkan. (*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar