VIVAnews - Anggota DPRD Bengkalis, Syafrul Maizal dituding mengambil uang sebesar Rp1 juta dari mesim ATM Mandiri dengan menggunakan kartu ATM milik seorang warga.
Kasus ini pun sudah dilaporkan oleh pemilik uang yang diketahui adalah istri seorang polisi dari Polres Bengkalis.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Bengkalis, Ajun Komisaris Polisi Arif Fajar membenarkan kejadian tersebut. "Pengaduannya sudah masuk ke kami. Memang ada pengaduan pencurian uang sebesar Rp1 juta dari mesim ATM milik korban," kata Fajar kepada VIVAnews, Senin 3 Oktober 2011.
Sementara itu, Ketua Badan Kehormatan (BK) DPRD Bengkalis, H Arwan Mahidin menjelaskan, pihaknya sudah memanggil Syafrul Maizal untuk diminta penjelasannya.
Berdasarkan pengakuan kepada BK DPRD siang tadi, Syafrul mengaku tidak berniat mencuri uang tersebut. "Dia membantah mencuri uang tersebut. Dan dia juga mengaku akan melakukan upaya damai dengan pemilik ATM," kata Arwan.
Bila dalam dua hingga tiga hari masalah ini tidak bisa diselesaikan secara kekeluargaan, lanjutnya, BK akan memanggil korban dan meminta penjelasannya.
"Kalau memang ada kesalahan, tentu akan diproses lebih lanjut," katanya.
Dari informasi yang dihimpun VIVAnews, dugaan pencurian oleh anggota DPRD Bengkalis dari PBB itu terjadi 26 Agustus 2011 lalu. Aksi anggota fraksi gabungan tersebut terekam CCTV yang terpasang di dalam ruang ATM.
Berawal ketika korban selesai mengambil uang di ATM Mandiri yang terletak di depan kantor bupati Bengkalis. Karena terburu-buru, korban lupa mengambil kartu ATM-nya kembali ketika hendak meninggalkan ATM. Korban baru sadar kartu ATM-nya tertinggal ketika dalam perjalanan menuju rumah.
Ia makin kaget, karena ada SMS Banking masuk ke telepon selulernya yang menyebutkan ada penarikan uang Rp1 juta. Padahal ia tidak pernah mengambil uang dari ATM sebanyak itu.
Korban lalu kembali ke lokasi ATM tersebut. Korban sedikit lega karena kartu ATM tersebut ada di tangan pihak sekuriti. Rupanya, oknum anggota dewan itu menyerahkan kartu ATM milik korban ke sekuriti setelah ia menarik uang Rp1 juta.
Menurut pengakuan petugas sekuriti kepada korban, kartu ATM itu diberikan oleh anggota DPRD Bengkalis kepadanya. Akhirnya, korban membuat pengaduan ke polisi terkait raibnya uang dia Rp1 juta yang disinyalir diambil anggota DPRD Bengkalis. Karena aksi tersebut terekam CCTV ATM Mandiri. Laporan: Ali Azumar | Riau (adi)
• VIVAnewsBila dalam dua hingga tiga hari masalah ini tidak bisa diselesaikan secara kekeluargaan, lanjutnya, BK akan memanggil korban dan meminta penjelasannya.
"Kalau memang ada kesalahan, tentu akan diproses lebih lanjut," katanya.
Dari informasi yang dihimpun VIVAnews, dugaan pencurian oleh anggota DPRD Bengkalis dari PBB itu terjadi 26 Agustus 2011 lalu. Aksi anggota fraksi gabungan tersebut terekam CCTV yang terpasang di dalam ruang ATM.
Berawal ketika korban selesai mengambil uang di ATM Mandiri yang terletak di depan kantor bupati Bengkalis. Karena terburu-buru, korban lupa mengambil kartu ATM-nya kembali ketika hendak meninggalkan ATM. Korban baru sadar kartu ATM-nya tertinggal ketika dalam perjalanan menuju rumah.
Ia makin kaget, karena ada SMS Banking masuk ke telepon selulernya yang menyebutkan ada penarikan uang Rp1 juta. Padahal ia tidak pernah mengambil uang dari ATM sebanyak itu.
Korban lalu kembali ke lokasi ATM tersebut. Korban sedikit lega karena kartu ATM tersebut ada di tangan pihak sekuriti. Rupanya, oknum anggota dewan itu menyerahkan kartu ATM milik korban ke sekuriti setelah ia menarik uang Rp1 juta.
Menurut pengakuan petugas sekuriti kepada korban, kartu ATM itu diberikan oleh anggota DPRD Bengkalis kepadanya. Akhirnya, korban membuat pengaduan ke polisi terkait raibnya uang dia Rp1 juta yang disinyalir diambil anggota DPRD Bengkalis. Karena aksi tersebut terekam CCTV ATM Mandiri. Laporan: Ali Azumar | Riau (adi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar