KELOK 9 SUMBAR
Padang, Pembangunan fly over Kelok 9 harus selesai akhir tahun 2012. Untuk itu diperlukan dana tambahan Rp190 miliar lebih. Pada tahap I, sudah dihabiskan dana Rp350 miliar. Dengan demikian total dana untuk proyek ini Rp540,5 miliar. Ketua rombongan Komisi V DPR RI, Mulyadi saat kunjungan kerja ke Sumbar, Selasa (1/11) di Gubernuran, Padang mengatakan, keberadaan Kelok 9 tersebut selain jalur penting, juga menjadi ikon Sumbar. “Kita tahu Kelok 9 itu adalah jalur penting yang menghubungkan Sumbar dengan Riau. Keberadaannya sangat mendukung pertumbuhan ekonomi kedua daerah. Untuk itu pembangunannya harus tuntas lebih cepat,” ujar Mulyadi yang juga salah seorang Wakil Ketua Komisi V DPR RI. Dikatakannya, selama ini pembangunan Kelok 9 sudah menghabiskan dana Rp350 miliar. Dikatakan, kunjungan Komisi V ke Sumbar untuk menilai realisasi anggaran infrastruktur yang sudah dialokasikan untuk Sumbar, seperti Kelok 9 dan Sicincin-Malalak. Hanya saja untuk Sicincin-Malalak saat ini masih terkendala pembebasan lahan. Akibatnya realisasi anggaran untuk Sicincin-Malalak menjadi terlambat. “Kita sebelumnya sangat mendukung anggaran untuk pembangunan Sicincin-Malalak. Hanya saja realisasinya saat ini agak terlambat karena pembebasan lahan,” sebut Mulyadi. Sementara itu Wakil Gubernur Sumbar, Muslim Kasim dalam kesempatan itu mengaku, saat ini Sumbar terus berupaya untuk menyelesaikan kegiatan infrastruktur di Sumbar. Seperti dengan pengerjaan untuk pembangunan irigasi dan jalan. “Kita upayakan semua kegiatan dapat berjalan lancar, seperti Kelok 9 dan Sicincin-Malalak. Selain itu kita juga upayakan nantinya untuk pembangunan dua jalur dari Simpang Duku sampai Buaian,” sebut Muslim Kasim. Dikatakannya, selain Kelok 9 dan Sicincin-Malalak tidak kalah pentingnya keberadaan jalan Sitinjau Laut. Karena kondisi Sitinjau Laut yang menghubungkan Kota Padang dengan Kabupaten Solok tersebut sudah sangat mengkhawatirkan. Selain kondisi badan jalan yang tidak baik, tanjakan Sitinjau Laut tersebut sangat membahayakan. “Kami juga berharap Komisi V juga memberikan dukungan anggaran untuk melakukan perbaikan Sitinjau Laut, karena itu sangat penting,” ujarnya. Terkait pembebasan lahan jalan alternatif Sicincin-Malalak, Bupati Agam, Indra Catri mengaku sudah membentuk tim khusus untuk 14 titik yang tersisa. Hingga kini dari 14 titik tersebut sudah selesai 7 titik, jadi hanya tinggal 7 titik lagi. “Memang kita akui sebelumnya pembangunan jalan Sicincin-Malalak masih terkendala 14 titik lagi, tapi sekarang sudah selesai 7 titik. Selain itu katanya ada 1 KM jalan yang belum dibuka, karena adanya persoalan masyarakat dengan kontraktor. Jadi itu bukannya masyarakat tidak menerima, namun karena ada janji kontraktor yang tidak ditepati, dan sekarang sudah kita selesaikan,” jawab Indra Catri. Abrasi Khusus untuk abrasi yang melanda Pasie Jambak, Padang Komisi V DPR RI memastikan mengalokasikan anggaran Rp11 miliar tahun 2012 mendatang. Dengan bantuan itu diharapkan dapat mengurangi dampak abrasi pantai. “Dalam kunjungan kerja ini, kita sudah mengunjungi abrasi pantai yang melanda Pasie Jambak. Melihat kondisi yang sangat membahayakan kondisi penduduk, kita pastikan anggaran Rp11 miliar pada 2012,” ujar Mulyadi. Pada kunjungan tersebut, anggota Komisi V DPR RI, Capt. Epyardi Asda yang turut rombongan meminta jika ada usulan-usulan yang akan ditindaklanjuti bisa diajukan proposalnya melalui Komisi V. “Kami harapkan ada rencana pembangunan terutama yang prioritas silahkan kirim proposalnya ke kami,” sebut Epyardi. (401) |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar