Federasi Sepak Bola Iran melarang dua pemain dari salah satu klub lokal negara tersebut mengikuti pertandingan untuk jangka waktu yang belum ditentukan. Keduanya dikatakan melakukan tindakan tidak senonoh pada selebrasi gol yang disiarkan secara langsung di televisi. (Youtube)
Federasi Sepak Bola Iran melarang dua pemain dari salah satu klub lokal negara tersebut mengikuti pertandingan untuk jangka waktu yang belum ditentukan. Keduanya dikatakan melakukan tindakan tidak senonoh pada selebrasi gol yang disiarkan secara langsung di televisi.
Lihat videonya di sini.
Dilansir dari laman Washington Post, mengutip sebuah laporan berita lokal, larangan itu dijatuhkan pada Senin 31 Oktober 2011. Kejadian yang dinilai tidak bermoral tersebut, terjadi pada pertandingan antara Persepolis Teheran dan Damash Gilan.
Pada rekaman selebrasi yang juga dapat diakses di situs Youtube, terlihat jelas adegan yang disebut "tidak bermoral" oleh komentator dan pejabat federasi tersebut. Dalam adegan yang disaksikan jutaan pasang mata itu, pemain bertahan Persepolis Mohammad Nosrati terlihat meremas pantat rekan setimnya Sheys Rezaei, saat selebrasi gol.
Dalam rekaman selebrasi lainnya pada pertandingan yang sama, Rezaei meremas pantat rekan setimnya ketika mereka saling tumpuk, larut dalam suka cita. Dalam pertandingan tersebut, Persepolis mengalahkan Damash 3-2.
"Nosrati dan Rezaei dilarang dalam waktu yang tidak ditentukan mengikuti semua kegiatan persepakbolaan karena telah melakukan tindakan tidak bermoral," kata Ismail Hasanzadeh, kepala komite disiplin Federasi Sepak Bola Iran.
Sebelumnya, dua pemain ini telah dilarang main oleh timnya, Persepolis. Selain itu, mereka juga diwajibkan membayar denda 500 juta riyal atau sekitar Rp355 juta. Keduanya membantah tindakan yang mereka lakukan dimaksudkan untuk melecehkan atau bentuk laku seksual lainnya.
Hukuman yang dijatuhkan Iran atas kedua pemain ini adalah bentuk pemberlakukan larangan pelanggaran moral di lapangan. Iran juga telah sejak bertahun-tahun lalu menerapkan larangan berkata kasar, baik oleh pemain dan penonton, ketika berada di stadion negara tersebut.
• VIVAnewsLihat videonya di sini.
Dilansir dari laman Washington Post, mengutip sebuah laporan berita lokal, larangan itu dijatuhkan pada Senin 31 Oktober 2011. Kejadian yang dinilai tidak bermoral tersebut, terjadi pada pertandingan antara Persepolis Teheran dan Damash Gilan.
Pada rekaman selebrasi yang juga dapat diakses di situs Youtube, terlihat jelas adegan yang disebut "tidak bermoral" oleh komentator dan pejabat federasi tersebut. Dalam adegan yang disaksikan jutaan pasang mata itu, pemain bertahan Persepolis Mohammad Nosrati terlihat meremas pantat rekan setimnya Sheys Rezaei, saat selebrasi gol.
Dalam rekaman selebrasi lainnya pada pertandingan yang sama, Rezaei meremas pantat rekan setimnya ketika mereka saling tumpuk, larut dalam suka cita. Dalam pertandingan tersebut, Persepolis mengalahkan Damash 3-2.
"Nosrati dan Rezaei dilarang dalam waktu yang tidak ditentukan mengikuti semua kegiatan persepakbolaan karena telah melakukan tindakan tidak bermoral," kata Ismail Hasanzadeh, kepala komite disiplin Federasi Sepak Bola Iran.
Sebelumnya, dua pemain ini telah dilarang main oleh timnya, Persepolis. Selain itu, mereka juga diwajibkan membayar denda 500 juta riyal atau sekitar Rp355 juta. Keduanya membantah tindakan yang mereka lakukan dimaksudkan untuk melecehkan atau bentuk laku seksual lainnya.
Hukuman yang dijatuhkan Iran atas kedua pemain ini adalah bentuk pemberlakukan larangan pelanggaran moral di lapangan. Iran juga telah sejak bertahun-tahun lalu menerapkan larangan berkata kasar, baik oleh pemain dan penonton, ketika berada di stadion negara tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar