Akhir tahun 2011 ini, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat berencana akan menggelar festival masak randang guna lebih memperkenalkan jenis masakanan khas Minang ini di tengah masyarakat. Anggarannya akan dialokasikan dalam APBD Sumatera Barat.
Beberapa waktu lalu, Stasiun Televisi CNN menyatakan bahwa randang adalah makanan paling favorit dan paling lezat di dunia. Pernyataan ini merupakan suara pemirsa televisi tersebut yang didominasi masyarakat kalangan menengah ke atas.
Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno di sela-sela kegiatan rapat koordinasi bupati/walikota se-Sumatera Barat Sabtu (15/10) lalu di Bukittinggi, mengatakan, masakan yang terdiri dari daging sapi bersantan dan diangek-angekkan hingga kering ini ternyata mampu menggugah selera masyarakat dunia, mengalahkan jenis makanan lain di benua Eropa dan Asia yang sudah terkenal itu.
“Kesukaan mereka pada rendang memang luar biasa. Saya pernah lihat mereka makan randang itu bagaikan makan kue saja, dicomot langsung dimakan bukan sebagai lauk,” kata Irwan sembari tersenyum.
Dalam perlombaan nantinya, lanjutnya, masyarakat akan diundang untuk unjuk kebolehannya membuat randang. Tidak sekadar membuat saja, tetapi cita rasanya yang lezat juga akan dinilai begitu pula cara mengemasnya sehingga layak dipasarkan ke luar negeri. Karena hasil karya perlombaan ini nantinya akan dipasarkan.
Menurut Irwan, penetapan randang sebagai makanan favorit di dunia oleh CNN merupakan anugerah bagi Sumatera Barat, karena merupakan promosi gratis bagi Ranah Minang. Peluang ini tidak akan disia-siakan dan akan dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya agar randang menjadi lebih dikenal.
“Kita dapat promosi gratis dengan penetapan CNN tentang randang sebagai makanan favorit, sementara negara tetangga Malaysia untuk memperkenalkan pariwisatanya pada dunia melalui CNN menghabiskan biaya hingga Rp500 miliar,” ujarnya.
Walikota Padang, Fauzi Bahar langsung merespons ucapan Irwan tersebut. Dikatakan, Kota Padang siap menjadi tuan rumahnya. Pihaknya akan mengundang masyarakat terutama kalangan ibu-ibu rumah tangga mulai dari tingkat kelurahan dan kecamatan, untuk berlomba membuat rendang. Masakan yang paling enak dan lezat akan mendapatkan hadiah.
“Di sisi lain, upaya ini juga menjadi peluang bisnis bagi masyarakat yang benar-benar serius membuat rendang yang lezat,” kata Fauzi Bahar. (h/vie)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar