BUKITTINGGI, HALUAN — Seorang bayi laki-laki yang tidak diketahui keluarganya, ditemukan sedang menangis oleh warga di Sarojo, Kecamatan Mandiangin Koto Salayan (MKS) Bukittinggi, Minggu (30/10) siang sekitar pukul 13.15 WIB. Bayi laki-laki yang diperkirakan baru berumur sekitar 3-4 hari itu, diduga ditinggalkan secara sengaja oleh ibunya. Saat ini bayi tersebut di bawa oleh petugas Polres Bukittinggi ke RSAM untuk dilakukan perawatan medis.
Bayi tersebut ditemukan di bawah pohon jambu di atas onggokan kayu yang di alas dengan sebuah kain payung bekas. Didekat bayi malang tersebut, juga ditemukan dua kantong plastik warna hitam dan warna putih yang berisi perlengkapan bayi berupa popok dan kain kotor.
Awalnya, bayi tak berdosa itu ditemukan oleh salah seorang anak bernama Rizal (10). Kemudian ia memberitahukan penemuannya itu kepada temanya Riska, (17). Mengetahui hal itu, Riska kemudian memberitahukan lagi informasi tersebut kepada Dewi (33), sehingga akhirnya bayi tersebut di bawa ke dalam rumah. Penemuan bayi malang itu membuat warga di Sarojo menjadi gempar dan bertanya-tanya, siapa gerangan ibu yang tega membuang bayi mungil tak berdosa itu.
“Mungkin bayi ini adalah hasil hubungan gelap. Kemudian karena malu, di buang begitu saja karena tak kuasa menahan malu. Lihat saja pusarnya belum dipotong. Itu menandakan sang bayi dilahirkan tanpa bantuan bidan,” ungkap Rita (35), salah seorang warga yang berada di sekitar tempat penemuan bayi.
Kerumunan warga yang ingin melihat wajah bayi mungil yang lucu itu tak ayal memadati rumah salah seorang penduduk, tempat bayi tersebut beristirahat, sebelum dibawa petugas kepolisian ke RSAM Bukittinggi untuk diberikan perawatan medis.
Bayi malang nan lucu itu akhirnya di bawa ke RSAM dengan menggunakan kendaraan operasional Polres Bukittinggi, dengan didampingi Muhardi (52), salah seorang warga Sarojo Bukittinggi.
Menurut informasi di lapangan, hingga bayi tersebut di bawa ke RSAM, tidak ada satu orangpun warga yang melihat seseorang yang telah meletakkan bayi itu di bawah pohon jambu.
Melihat kondisi sang bayi, sejumlah warga tampak sibuk berbisik-bisik. Jika diizinkan, mereka ternyata mau merawat bayi tersebut. Namun sayangnya, untuk bisa mendapatkan hak asuh, tentunya perlu prosedur khusus. Sehingga pengasuhan anak tersebut bisa dipertanggung jawabkan.
”Tidak bisa penemuan bayi lalu di berikan begitu saja kepada seseorang. Kita akan lakukan perawatan dulu di rumah sakit. Siapa yang akan merawat bayi tersebut selanjutnya, perlu prosedur dan aturan yang jelas dan ditetapkan oleh Pengadilan Negeri,” ungkap salah petugas Polres yang berpakaian sipil. (h/jon)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar