Muskat, Singgalang
Pesawat yang mengangkut jemaah haji Indonesia, tujuan Jeddah, Arab Saudi mendarat darurat di Muskat Oman, Minggu (30/10). Belum diketahui, apa penyebab dilakukan pendaratan darurat tersebut.
Salah seorang jemaah haji di dalam pesawat itu yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan, pesawat mendarat diduga karena kerusakan teknis. “Saat mendarat banyak mobil pemadam kebakaran stand by mengikuti di bela kang pesawat,” katanya dalam pesan pendek kepada VIVAnews.com Minggu sore.
Sampai berita ini ditulis, pesawat sedang diperiksa pihak-pihak terkait. “Belum ada penjelasan dari kapten, kelihatannya akan lama karena awak kabin mulai membagikan makan siang,” kata dia.
Dibantah
Pihak Maskapai Garuda Indo-nesia menjelaskan mengapa pesawat yang mengangkut jemaah haji asal Indonesia ke Jeddah, Arab Saudi mendarat di Muskat, Oman, Minggu (30/10). “Kami sudah cek, memang pesawat perlu mendarat ke Muskat. Sebab, di panel ditemukan hal teknis yang harus diperiksa dan dipastikan,” kata Public Relations Garuda Indonesia, Ikhsan Rosan kepada VIVAnews.com, kemarin.
Dikatakan, pendaratan di Oman berlangsung normal. “Istilahnya divert, bukan pendaratan darurat, untuk memastikan, apakah perlu penggantian spare part,” sebut dia.
Sampai saat ini, Ikhsan menambahkan, pesawat sedang dilakukan pengecekan. “Berapa lama lagi belum dipastikan,” kata dia seraya menyebutkan bahwa kebutuhan para penumpang tetap dijamin oleh pihak Garuda.
Sementara, salah satu penumpang pesawat, Prakoso, mengabarkan, kapten penerbangan telah memberi penjelasan pada para penumpang. “Pesawat akan berhenti atau diperbaiki selama kurang lebih 12 jam,” kata dia.
Gangguan hidrolik
Dilakukannya pendaratan di Muskat, Oman oleh Pesawat GA 6292 yang membawa 321 jamaah haji ONH Plus itu, karena mengalami gangguan pada sistem hidroliknya. “Tadi dalam penerbangannya ke Jeddah, pilotnya mengetahui ada gangguan sistem hidrolik. Walaupun sudah dekat dengan Jeddah tapi pilot tidak meneruskan. Lebih baik mengalihkan pendaratan dengan mempertimbangkan safety sehingga tidak memaksakan,” kata Kepala Komunikasi Garuda Pujo Broto kepada detikcom, Minggu (30/10).
Jarak antara Muskat dengan Jeddah menurut Pujo bisa ditempuh sekitar 1,5 jam penerbangan. Para jemaah kini sudah turun dari pesawat sementara pesawat GA 6292 sedang dilakukan pengecekan.
“Para penumpang sekarang sedang beristirahat dan di berikan refreshment. Kami sedang melihat opsi-opsi lain un tuk membawa para jemaah ke Jeddah,” ujarnya. (*/004)
Pesawat yang mengangkut jemaah haji Indonesia, tujuan Jeddah, Arab Saudi mendarat darurat di Muskat Oman, Minggu (30/10). Belum diketahui, apa penyebab dilakukan pendaratan darurat tersebut.
Salah seorang jemaah haji di dalam pesawat itu yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan, pesawat mendarat diduga karena kerusakan teknis. “Saat mendarat banyak mobil pemadam kebakaran stand by mengikuti di bela kang pesawat,” katanya dalam pesan pendek kepada VIVAnews.com Minggu sore.
Sampai berita ini ditulis, pesawat sedang diperiksa pihak-pihak terkait. “Belum ada penjelasan dari kapten, kelihatannya akan lama karena awak kabin mulai membagikan makan siang,” kata dia.
Dibantah
Pihak Maskapai Garuda Indo-nesia menjelaskan mengapa pesawat yang mengangkut jemaah haji asal Indonesia ke Jeddah, Arab Saudi mendarat di Muskat, Oman, Minggu (30/10). “Kami sudah cek, memang pesawat perlu mendarat ke Muskat. Sebab, di panel ditemukan hal teknis yang harus diperiksa dan dipastikan,” kata Public Relations Garuda Indonesia, Ikhsan Rosan kepada VIVAnews.com, kemarin.
Dikatakan, pendaratan di Oman berlangsung normal. “Istilahnya divert, bukan pendaratan darurat, untuk memastikan, apakah perlu penggantian spare part,” sebut dia.
Sampai saat ini, Ikhsan menambahkan, pesawat sedang dilakukan pengecekan. “Berapa lama lagi belum dipastikan,” kata dia seraya menyebutkan bahwa kebutuhan para penumpang tetap dijamin oleh pihak Garuda.
Sementara, salah satu penumpang pesawat, Prakoso, mengabarkan, kapten penerbangan telah memberi penjelasan pada para penumpang. “Pesawat akan berhenti atau diperbaiki selama kurang lebih 12 jam,” kata dia.
Gangguan hidrolik
Dilakukannya pendaratan di Muskat, Oman oleh Pesawat GA 6292 yang membawa 321 jamaah haji ONH Plus itu, karena mengalami gangguan pada sistem hidroliknya. “Tadi dalam penerbangannya ke Jeddah, pilotnya mengetahui ada gangguan sistem hidrolik. Walaupun sudah dekat dengan Jeddah tapi pilot tidak meneruskan. Lebih baik mengalihkan pendaratan dengan mempertimbangkan safety sehingga tidak memaksakan,” kata Kepala Komunikasi Garuda Pujo Broto kepada detikcom, Minggu (30/10).
Jarak antara Muskat dengan Jeddah menurut Pujo bisa ditempuh sekitar 1,5 jam penerbangan. Para jemaah kini sudah turun dari pesawat sementara pesawat GA 6292 sedang dilakukan pengecekan.
“Para penumpang sekarang sedang beristirahat dan di berikan refreshment. Kami sedang melihat opsi-opsi lain un tuk membawa para jemaah ke Jeddah,” ujarnya. (*/004)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar