BEDAH BUKU KEMI
PADANG'Bedah buku yang diselenggarakan Komunitas Epistemik Muslim Indonesia (KEMI), di aula Fakultas Dakwah IAIN Imam Bonjol Padang, Selasa (22/11), berjalan menarik, dan mengundang banyak komentar dari pihak civitas akdemika IAIN Sendiri, maupun dari luar lingkungnan kampus.
Acara dapat menyedot masa yang cukup banyak. Karena menghadirkan Moqsith Ghazali, yang dikenal sebagai tokoh Jaringan Islam Liberal, tampil sebagai pemateri tunggal.
Muqsith Gahazali menjelaskan, kelemahan umat Islam saat ini selalu mengaitkan apapun dengan masa lalu. Ia berpendapat, mulai menjamurnya gerakan-gerakan konservatif dalam beragama, akan menyebakan umat mengalami kemunduran kerena sifat jumud dalam beragama. Contohnya, penegakan agama menjadi dasar bernegara.
Salah seorang aktivis mahasiswa Fakultas Syari’ah IAIN IB, Adi kurniawan berpedapat, leberalisasi akan menjadikan agama tidak sakral lagi. Kebenaran Islam akan menjadi relatif, hal tersebut akan menimbulkan kebimbangan dalam beragama.
Dia menambahkan, memahami Alquran dengan cara pandang liberal, akan memasung agama Islam menjadi sekedar informasi kajian intelektual, yang tidak perlu ada komitmen terhadapnya. Padahal, agama Islam merupakan sebuah ajaran yang komplek, dan harus diterapkan dalam kehidupan umat. Baik secara individu maupun dalam bernegara, seperti yang dicontohkan Rasulullah.
Dekan Fakultas Dakwah IAIN Imam Bonjol Padang,Alkhendra turut hadir Dalam pertemuan mengatakan, setiap orang bisa-bisa saja berpendapat, tetapi jangan sampai sebuah kayakinan yang kita pahami malah menambah kebingungan di tengah-tengah umat.
“Masyarakat kita sekarang ini butuh kesejahteraan, terlepas dari kemiskinan, bukan teori-teori yang masih mengawang. “Supaya tidak terjadi pertentangan yang lebih mendalam antara pihak JIL, dengan kelompok yang dimaksudkan konservatif dalam beragama itu, ada baiknya kita saling berempati satu sama lain,” katanya.
Semetara itu, Irfianda Abidin ketua Komite Penegakan Syari’at Islam Sumbar, menyayangkan kedatangan pentolan Jaringan Islam Liberal tersebut di IAIN Imam Bonjol Padang.
Dikatakannya, umat Islam pada saat ini memang hendak diliberalkan dalam seluruh aspek kehidupan. Mulai dari keyakinan, berprilaku dan berfikir. Target utamanya adalah menyebarluaskan ideologi sekuler kapitalis.
Akktor liberal cukup beragam, mulai dari kalangan itelektual yang belajar di dunia barat, para pejabat di birokrasi, bahkan ada dari kalangan guru agama. Gerombolan liberal juga menyerang ide-ide tentang penegakan Syariat Islam. Mereka mengambarkan kepada masyarakat, syariat Islam itu merupakan peraturan yang tidak patut diterapkan, membuat opini publik dan menawarkan ide-ide pluralnya, sehingga gagasan mereka tersebut dapat diterima masyarakat.
“ Menurut saya acara ini membahas masalah yang sangat sensitif, seharusnya KEMI juga mengundang kalangan yang memperjuangakan Syariat Islam, sehingga ada perimbangan. “Kami dari KPSI siap jika pihak JIL mau berdialog. Saya berharap para petinggi IAIN Imam Bonjol Padang, menjaga Perguruan Tinggi Agama yang kita banggakan ini, tidak dicemari oleh gagasan-gagasan liberal,” tandasnya.
Acara di hadiri civitas akademika IAIN Imam Bonjol Padang, dan beberapa tokoh ormas sekota padang. buku yang berjudul pembaharuan pemikaran Islam Indonesia merupakan buku yang dibedah, sebagai tawaran dalam membangun kehidupan beragama dan berbangsa menjadi lebih adil, harmonis, dan bermartabat sesuai tuntutan kekinian. (h/yat) HALUAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar