PASBAR, Data korban banjir di Kabupaten Pasaman Barat bertambah. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pasaman Barat mencatat sedikitnya ada 1.347 unit rumah warga terkena dampak banjir yang melanda daerah itu sejak empat Hari belakangan. Dibandingkan Hari sebelumnya terjadi peningkatan jumlah rumah yang terendam banjir karena BPBD terus melakukan pendataan
.Kepala BPBD Pasaman Barat, Asgiarman di Simpang Ampek, Selasa kepada Haluan mengatakan, data yang terkumpul hingga Selasa (8/11) rumah yang terkena banjir mencapai 1.347 unit dengan jumlah jiwa mencapai 5.388 orang. Banjir tersebar tersebut terjadi di lima kecamatan yakni Kecamatan Sasak Ranah Pasisia sebanyak 1037 unit rumah dengan jumlah jiwa 4148 orang.
Menurut Asgiarman, di Kecamatan Koto Balingka rumah yang terendam banjir mencapai 100 unit rumah, dengan jumlah jiwa 400 orang. Kecamatan Lembah Melintang, 150 unit rumah terendam, 600 jiwa dan di Kecamatan Kinali 60 unit rumah dengan jumlah jiwa sebanyak 240 orang.
Tidak banjir, tetapi juga ikut amblas jalan sepanjang 20 meter di Sawah Mudik Kecamatan Ranah Batahan, jalan tertimbun longsor sepanjang 25 meter di Aek Nabirong, Kecamatan Ranah Batahan dan gorong-gorong tersumbat 10 meter di Bateh Tarok Kecamatan Koto Balingka.
“Kami akan terus melakukan pendataan setiap Harinya karena sulitnya lokasi banjir. Setiap Hari data korban selalu berubah dan akan kita tanggulangi. Kepada masyarakat yang berdomisili di sekitar sungai dan pantai diharapkan selalu waspada,”terang Asgiarman.
Bagi korban banjir itu, imbuh Asgiarman, pihaknya atas nama pemerintah daerah Pasaman Barat telah memberikan berbagai macam bantuan. Bahkan, hari Senin (7/11) lalu Wakil Gubernur Sumbar, Muslim Kasim memberikan bantuan Rp25 juta, 5 ton beras dan obat-obatan.
Akibat banjir itu,petani juga mengalami kerugian besar. Setidaknya lahan pertanian yang mengalami rusak berat yakni tanaman jagung mencapai 137 hektar dengan rincian 125 hektar di Kecamatan Pasaman dan 12 hektar di Kecamatan Kinali. Selain itu tanaman padi mengalami rusak berat seluas 60 hektar, sebanyak 50 hektar di kecamatan Pasaman dan 10 hektar di Kecamatan Kinali. Tanaman kedelai juga mengalami rusak berat seluas2,5 hektar masing-masing 2 hektar di Kecamatan Pasaman dan 0,5 hektar di Kecamatan Kinali.
Di Rantau Panjang Kecamatan Sasak Ranah Pasisie 250 ha lebih sawah yang sudah siap untuk panen ludes disapu banjir, laHan jagung masyarakat seluas 100 ha tidak bisa dipenen lagi, tanaman lainya 50 ha, tanaman sawit 50 ha.
Sementara itu, Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Pasaman Barat telah mengirimkan beras sebanyak 3,3 ton untuk masyarakat korban banjir. Bantuan itu disebar ke masing-masing rumah yang terkena banjir.
Dari pantauan Haluan di lapangan, banjir yang menggenangi rumah warga perlahan-lahan menyusut dan sebagian warga sudah mulai membersihkan rumahnya. Sebagian warga lainnya masih ada yang mengungsi di tenda-tenda dan rumah sanak familinya. Namun, korban yang terkena banjir masih membutuhkan bantuan pakaian, makanan dan obat-obatan. (h/nir)(haluan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar