PADANG, HALUAN –— Pasca peleburan klub Minangkabau FC dengan Persik Kediri pada Kamis (18/8) lalu, yang hanya memberikan jatah posisi di jajaran direksi pada Minangkabau, mengakibatkan sampai sekarang nasib para pemain “Tim urang awak” (julukan Minangkabau FC) terbengkalai alias menganggur.
Hal ini diungkapkan salah seorang mantan gelandang bertahan Minangkabau FC, Imran Hadi yang ditemui Haluan di kediamannya di Komplek Haji Agus Salim Padang kemarin (5/9). Imran mengungkapkan bahwa sampai sekarang ia belum menerima tawaran kontrak dari klub manapun, begitupun teman-temannya sesama pemain di Minangkabau FC.
“Hingga saat ini kami belum menerima tawaran dari klub-klub. Ya, terpaksa menganggur seperti yang anda lihat sekarang,” paparnya.
Awal Agustus lalu, manejemen Minangkabau FC resmi dibubarkan dan masalah finansial para pemain serta ofisial yang sebenarnya berakhir pada November mendatang, dibayar hanya sampai Juli. “Masalah pembayaran tersebut yang hanya sampai Juli sudah merupakan keputusan dari LPI (Liga Primer Indonesia) Pusat. Jika ingin protes pun rasanya tidak mungkin, karena LPI tidak diakui oleh FIFA maupun AFC. Kita harus terima keputusan tersebut,” lanjut pemain yang pernah berbaju “Kabau Sirah” (Julukan Semen Padang), Pelita Jaya, serta PSP Padang tersebut.
Ditanya masalah kabar berhembus tentang rencana PSP Padang yang berencana merekrut pemain yang baru merayakan ulang tahun ke-30 nya pada 29 Agustus lalu ini, Imran mengaku akan memberi “lampu hijau”.
“Mengenai kabar tersebut, jika memang PSP bisa masuk ke Level II di Liga Indonesia nantinya, tentu saya akan bersedia kembali berkostum “Pandeka Minang” (Julukan PSP Padang). Karena hanya tinggal satu langkah lagi menuju ke Level puncak,” tegas pemain yang pernah membela PSP Padang selama 2008-2009 ini.
Sementara ditemui terpisah Sekretaris Umum PSP Padang, Nofiardi mengungkapkan, bahwa kemungkinan beberapa pemain Minangkabau FC yang pernah berkostum “Pandeka Minang” akan kembali direkrut.
“Lebih kurang 10 pemain yang pernah berkostum PSP di Minangkabau FC. Namun mengenai perekrutan masih belum bisa kami paparkan, pasalnya kami masih menunggu terbentuknya manajemen tim senior. Biar pelatih kepala yang terpilih nantinya yang akan memutuskan bahwa para pemain tersebut akan direkrut atau tidak. Namun dari pantauan saya para pemain tersebut masih banyak yang bisa diharapkan untuk membela PSP Padang,” terang Nofiardi.
Jelang bergulirnya Liga Indonesia, saat ini pengurus PSP Padang berencana untuk masuk ke Divisi Utama yang saat ini berubah nama menjadi liga Pro II. “Kami masih menunggu persetujuan dari Ketua Umum Mahyeldi Ansharullah. Karena syarat profesional, harus ada Perseroan Terbatas (PT) berbadan hukum, dan itu butuh dana yang tidak sedikit. Namun kami berharap dengan masih sepuluh tim lagi yang belum terisi dari total 48 tim Liga Pro II, kami berharap bisa lolos,” Pungkasnya. (h/rio)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar